Oleh : Thibbiatul Mirza Amalya
Tentu kita sudah tahu jika ingin memulai sesuatu atau perbuatan,
perlunya ada niatan yang kuat. Tapi sebelumnya jika ditanya apa makna dari
sebuah kata niat itu, masih ada keraguan dalam memaknainya. Menurut Wikipedia,
niat adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan
hanya kepada Allah semata. Setiap orang berhak mengartikannya sesuai dengan
sudut pandang nya sendiri. Penting untuk diketahui bahwa dalam proses
pencapaian yang besar juga dibutuhkan niat yang kuat.
Dalam belajar seorang pemburu ilmu harus memiliki niat bersih,
tulus dan baik. Karena niat dapat mempengaruhi keberkahan suatu ilmu bagi dunia
maupun akhirat. Sebagai sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا
فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu tergantung
niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang
hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR.
Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
Dapat disimpulkan bahwa jika niat kita sudah salah maka akan sia-sia.
Saat ini perlu bagi kita semua lebih memperhatikan dan mengoreksi apa yang kita
niatkan sudah semata-mata karena-Nya. Tidak aka nada kebaikan yang diperoleh
jika niat kita dalam belajar bukan karena Allah. Oleh karena itu, para ulama terdahulu
sangatlah memperhatikan niat nya dalam belajar, karena tidak ingin mencacati
ibadah dalam menuntut ilmu yang mulia.
Syaikh ‘Abdus Salam Asy
Syuwai’ir mengatakan bahwa ada tiga perkara yang mesti dipenuhi agar seseorang
disebut memiliki niatan yang benar dalam menuntut ilmu.
1.
Hanya diniatkan untuk beribadah kepada Allah
dengan benar
Datang ke sebuah majelis ilmu
bukan karena sang ustad yang rupawan, melainkan diniatkan menambah wawasan
mengenai ajaran islam dan mengharap ridho-Nya semata
2.
Berniat dalam menuntut ilmu untuk mengajarkan
orang lain
Maka dalam menuntut ilmu
hendaknya jika mengetahui satu huruf maka wajib bagi kita mengajarkan satu
huruf itu kepada orang lain, agar yang kita dapatkan bisa bermanfaat dengan
baik.
3.
Istiqomah
Muhammad bin Syihab Az Zuhri
berkata “Yang namanya ilmu, jika engkau memberikan usahamu seluruhnya, ia
akan memberikan padamu sebagian. ”Dalam hadits riwayat Muslim, Abu
Katsir berkata, “Ilmu tidak diperoleh dengan badan yang bersantai-santai.”
(HR. Muslim no. 612).
Sebelum semuanya
berakibat sia-sia maka wajib bagi kita semua mengubah niatan kita yang sudah
salah. Ubah semua niatan kita dengan baik hanya karena-Nya semata.
0 komentar:
Posting Komentar