Picture from: karyaone.co.id
Oleh:
Nur Sholikhah
“ada dua nikmat, di mana banyak
manusia tertipu di dalamnya yakni kesehatan dan waktu luang”
Manusia hidup
dengan memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Tuhan memberikan kesempatan
untuk kita bisa hidup dan mengisi waktu yang telah diberikan dengan
sebaik-baiknya. Waktu, menjadi begitu berharga bagi orang-orang yang mampu
menghargainya dan akan menjadi sia-sia bagi orang yang terlena. Sudahkan kita
masuk golongan yang pertama? Atau malah sebaliknya?
Waktu merupakan
kesempatan yang tidak bisa ditukar dengan apapun, dengan uang, dengan barang atau
dengan rayuan-rayuan. Kita selalu punya waktu yang sama dalam sehari, 24 jam,
tidak ada yang kurang atau lebih. Entah waktu sepanjang itu kita manfaatkan
atau tidak, waktu tidak mau tahu. Ia hanya berjalan sesuai aturan, menemani
langkah manusia yang terkadang sering goyah.
Barang siapa yang
bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, maka ia akan memetik manfaat
kelak di kemudian hari. Waktu 24 jam yang telah diberikan kepadanya ia gunakan
untuk hal-hal yang bermanfaat seperti belajar, beribadah, dan kegiatan
bermanfaat lainnya. Maka waktu yang ia gunakan telah habis untuk hal-hal yang
membawa manfaat untuk dirinya dan orang lain. Sedangkan orang-orang yang diberi
kesempatan menggunakan waktunya sehari
24 jam tapi ia gunakan untuk sesuatu yang sia-sia seperti bermain media sosial,
menggosip, berbelanja barang yang tidak dibutuhkan. Maka perlahan-lahan waktu
akan menggerus kehidupannya dan bisa jadi suatu saat rasa penyesalan akan
timbul dalam lubuk hatinya.
Untuk itu, manusia
harus bisa mengatur dan mengisi waktu yang telah diberikan tuhan. Memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, menghargai dengan penuh rasa peduli bahwa waktu yang berlalu
tak akan pernah bisa kembali lagi. Khususnya untuk kita yang sedang menuntut
ilmu, waktu menjadi sangat berharga karna waktu adalah ilmu. Maka belajar
menjadi hal yang wajib kita lakukan.
Apalagi jika saat
ini kita menjadi seorang santri dan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Maka
kita memiliki dua tanggung jawab sekaligus, dua tanggung jawab yang berbeda
meski pada hakikatnya adalah sama yaitu belajar. Belajar ilmu umum dan ilmu
agama. Jadwal kuliah yang padat di kampus dan jadwal mengaji di pondok membuat
waktu 24 jam terasa sangat singkat karna kita harus membaginya untuk dua
tanggung jawab. Namun, itu bukanlah sebuah penghalang. Justru itu akan membuat
kita belajar untuk mengatur waktu agar kedua tanggung jawab bisa terselesaikan dengan
baik. Di bawah ini ada beberapa tips mengatur waktu agar kita dapat
memaksimalkan tugas dan tanggung jawab yang kita miliki sebagai seorang santri
sekaligus mahasiswa.
1.
Luruskan
niat
Niatkan diri untuk benar-benar menuntut ilmu dan berdoalah untuk
kelancaran aktivitas kita. Jika niat kita sudah baik, maka insya allah tujuan
kita akan mudah tercapai dan allah akan selalu memberikan kemudahan dalam
setiap kesulitan yang kita hadapi.
2.
Mencatat
tugas atau aktivitas yang akan dilakukan
Setiap hari kita pasti memiliki agenda-agenda baik di kampus maupun
di pondok. Alangkah baiknya jika kita merencanakan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan hari ini dan mencatatnya sebagai pengingat agar tugas dapat
dikerjakan dengan baik.
3.
Membuat
skala prioritas
Buatlah skala prioritas tentang kegiatan atau tugas-tugas yang akan
kita kerjakan. Susunlah kegiatan atau tugas mulai dari deadline tercepat hingga
terlama. Dengan adanya skala prioritas, kita bisa mengerjakan tugas sesuai
dengan urutan tanpa mengabaikan dan melupakan tugas lainnya.
4.
Gunakan
waktu sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan belajar
Waktu sepertiga malam yang terakhir yaitu antara pukul 02.00 WIB
sampai dengan menjelang shubuh. Waktu tersebut merupakan waktu yang utama untuk
melakukan sholat tahajud. Selain itu juga sangat bagus untuk belajar atau
mengerjakan tugas karna suasananya masih sangat sepi dan otak kita juga masih fresh.
Demikian tips mengatur waktu untuk yang menjadi santri sekaligus
mahasiswa. Jangan pernah takut untuk menjalankan keduanya, menjadi santri
menambah nilai plus untuk kehidupan mahasiswa. Selain karna kita mendapat ilmu
umum di kampus, kita juga mendapat ilmu agama di pondok. Tidak ada waktu yang
akan terbuang sia-sia karna padatnya aktivitas mengaji di pondok dan banyaknya
tugas di kampus.
Malang, 26 Februari 2019
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar