Oleh Dyah Ayu Fitriana
Bapakku suka mendongeng
Setiap malam beliau sibuk menggiring kancil, harimau, pak
tani dan menempelkannya ke langit-langit mimpiku
Ibuku tidak demikian
Beliau lebih suka berdiam diri bersama lembaran kertas dan
pena
Menyulam kata menjadi sehelai cerita yang bercorak suka dan
luka
Ibu selalu mengirim surat di hari lahirku
Mengeja kata yang sama setiap tahunnya sebagaimana cintanya
yang tak pernah sedikitpun berubah
“Ibu masih ingat dulu menggendongmu, Ibu bangga padamu nak”
Sedang bapak, selalu berhasil mengumpulkan kami bertiga
Banyak yang beliau kisahkan
“Iki cerito lapo wong lamongan ora oleh mangan lele” atau “Iki
cerito Mbah Umar lan Bapak” “Iki cerito perjuangan Bapak lan Ibu pas Bapak
daftar carik”
Aku tidak pernah membalas surat ibu
Sebagaimana aku tak pernah banyak membalas dongeng bapak
dengan cerita-ceritaku
Bapak dan Ibu mangajariku untuk mencintai kata
Memeluk satu persatu tokoh dalam setiap kisah
Sampai dengan dewasa mereka menemukan aku dan adik adikku
menjadi para pecinta yang peka
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar