Sudah menjadi hal yang umum kita ketahui, bahwa salah satu sebab keberhasilan seorang murid adalah menghormati guru, sebagaimana disebutkan dalam kitab Ta’limul Muta’alim
اِعْلَمْ،
بِأَنَّ طَالِبَ العِلْم لاَيَنَالُ اْلعِلْمَ
وَلَا يَنْتَفِعُ بِهِ اِلَّا بِتَعْظِيْمِ اْلعِلْمِ وَاَهْلِهِ وَ تَعْظِيْمِ
الاُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ
Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mencari
ilmu tidak akan memperoleh ilmu dan kemanfaatannya, kecuali dengan memuliakan
ilmu beserta ahlinya, dan menghormati guru.
Banyak sekali cerita-cerita para ulama’
terdahulu yang sebagaian besar mendapatkan kemanfaatan ilmunya bukan hanya
lantaran kesungguhannya belajar, namun karena ta’dzimnya kepada guru beliau.
seperti yang dicontohkan Imam Syafi’i
Dikisahkan, suatu hari Imam Syafi’i sedang mengajar
santri-santrinya di kelas. Namun tiba-tiba saja beliau dikejutkan dengan
kedatangan seorang pria yang berpakaian lusuh, kumal dan kotor.
saat itu juga, Imam Syafi’i mendekati dan
kemudian memeluknya.
Para santri kaget bukan kepalang, rasa heran melihat
pemandangan tersebut, dimana gurunya telah memeluk orang berpakaian kumal serta
lusuh tersebut.
Salah seorang
santri Imam Syafi’i bertanya,
“Siapakah dia
wahai guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia kumuh, kotor serta
menjijikkan?”
Imam Syafi’i
menjawab,
“Beliau adalah
guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur
dengan anjing yang kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku
fiqih ini.”
Adapun bagaimana cara menghaormati guru juga disebutkan dalam kitab Ta’lim
Muta’alim
وَمِنْ
تَوْقِيْرِ اْلمُعَلِّمِ أَنْ لاَيَمْشِىَ أَمَامَهُ، وَلاَ يَجْلِسَ مَكَانَهُ، وَلاَ
يَبْتَدِئَ الْكَلاَمَ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، وَلَا يُكَثِّرَ الْكَلاَمَ عِنْدَهُ،
وَلاَ يَسْأَلَ شَيْئًا عِنْدَ مَلاَلَتِهِ وَيُرَاعِىَ الْوَقْتَ، وَلاَ يَدُقَّ
البَابَ بَلْ يَصْبِرَ حَتَّى يَخْرُجَ
Sebagaian dari menghormati guru, yaitu jangan
berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali
atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang
membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti di luar hingga ia
sendiri yang keluar dari rumah. Disebutkan juga termasuk
menghormati guru yaitu dengan memuliakan anak-anak serta keluarga beliau.
Sebagaimana
kita tahu ketika kita berusaha meraih ridho Allah, maka kita akan berusaha
sebaik mungkin menghindari larangan Allah dan melakukan perintah-Nya. Dengan
keridhoan Allah kepada kita, maka segala sesuatu yang kita inginkan. Begitu
juga ketika kita menghormati guru sehingga guru ridho kepada kita, maka ilmu
yang kita dapat akan bermanfaat sebab ridho guru kepada kita.
0 komentar:
Posting Komentar