Oleh: Kamila Maryam Kotta
Mimpi adalah suatu hal yang tak asing lagi bagi kita, ketika tidur kita
akan masuk kealam mimpi, ada yang bermimpi terbang hingga kesuatu taman yang
sangat indah, ada juga yang mimpi dikejar-kejar orang tak dikenal yang membuatnya tak ingin
memejamkan mata untuk waktu lebih lama lagi. Pada hakikatnya semua orang dapat
bermimpi, namun hanya sedikit dari mereka yang dapat memaknainya.
Lantas apakah yang dimaksud dengan mimpi? arti kata mimpi dalam KBBI
(kamus besar bahasa indonesia) adalah sesuatu yang terlihat atau dialami dalam
tidur dan juga bisa diartikan sebagai angan-angan. Namun yang ingin saya bahas
kali ini adalah mimpi yang memiliki makna angan-angan, mimpi dalam kehidupan
nyata.
Pada hakikatnya semua orang pasti memiliki mimpi, mulai dari mimpi
yang sederhana hingga yang luar biasa. Ada yang bermimpi ingin menjadi dosen,
liburan keluar kota, bahkan ada juga yang ingin keluar angkasa. Itulah manusia,
yang diberikan nikmat berharga berupa akal pikiran dan nantinya dapat ia
gunakan untuk merancang kehidupannya dimasa depan, maka dari itu merugilah
orang-orang yang tak mempunyai mimpi serta harapan. seperti yang dikatakan
seorang pemimpi hebat “Bermimpilah,
karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” ―
Ketahuilah!!! Setiap kesuksesan bermula dari sebuah mimpi kecil,
yang mana tak membutuhkan uang dan tenaga untuk bisa memulainya. Kita hanya
perlu bermain dengan imajinasi kapan dan dimana pun kita kehendaki. Karena
mimpi adalah kerangka dari sebuah harapan. Dunia nyata dibelenggu dengan
peraturan, namun mimpi lebih bebas dari sebuah hak asasi.
Dan adapun yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah
“Tingginya
cita-cita seseorang adalah tanda
kebahagiaannya, sedangkan rendahnya cita-cita
kebahagiaannya, sedangkan rendahnya cita-cita
seseorang adalah tanda bahwa dia tidak akan
menggapai kebahagiaan itu.”
menggapai kebahagiaan itu.”
Ada pepatah yang mengatakan “mimpi bukanlah sesuatu yang kita lihat
ketika tidur, tetapi mimpi adalah hal yang membuat kita terbangun untuk
mewujudkannya”, betapa bermakna kata-kata diatas, dari situ saya paham bahwa
memang benar mimpi adalah main map kehidupan kita, namun ia tak akan
bermakna jika tidak ada tindak lanjut dari diri kita sendiri yang disebut
dengan usaha.
Adakalnya mimpi berada dibelakang garis kehidupan, ada yang tepat
digaris, bahkan ada juga yang jatuh jauh melebihi garis... tak ada yang dapat
memastikannya, namun usaha dapat membuktikannya. Seperti yang saya rasakan, delapan
tahun lalu entah datang dari dunia mana harapan ini, tiba-tiba muncul keinginan
untuk sekolah diluar kota. Jangankan untuk sekolah jauh, bahkan untuk bermimpi
saja saya masih ditertawakan banyak orang, bagaimana tidak? Ditinggal orang tua
pergi sebentar saja sudah menangis, apalagi nanti akan pisah bertahun-tahun
lamanya, namun itu bukanlah penghalang bagi saya, dorongan terbesar yang saya
dapatkan datang dari orang tua dan itulah yang membuat saya memilih untuk maju
dan mewujudkan mimpi ini. Dan ternyata mimpi saya jatuh jauh melebihi garis,
awalnya saya hanya ingin menempuh pendidikan diluar Kota setidakny sampai tingkat
SMA saja, namun takdir berkata lain, hingga saat ini delapan tahun lamanya saya
masih bertahan dinegeri padi ini.
Ada sya’ir Arab yang isinya
كن رجلا رجله
تحت الجبال # وهمّته فوق الثّريّ والزحل
Jadilah engkau seorang sekalipun kakinya dibawah gunung, tetapi
cita-citanya diatas bintang tsuraya dan zuhal.
Terlebih dari semua itu kita hanyalah manusia biasa, yang pandai merancang namun tak pandai menerima, maksudnya ketika mimpi dan harapan sudah kita rancang sedemikian baiknya, usaha telah kita lakukan dengan sekuat tenaga, selebihnya biarkan Allah yang mengatur, serahkan semuanya kepada Allah. Karena ketika harapan dan usaha tidak disandingkan dengan tawakkal maka hanya kekecewaan yang kita dapatkan. Tapi sebaliknya, jika kita mampu menyandingkan ketiganya maka kebahagiaannlah yang akan kita raih.
Intinya jangan takut untuk bermimpi,
dan jangan ragu untuk berusaha karena
Bangunan kokoh dibangun dengan pondasi begitupun kesuksesan dimulai dengan mimpi...
Pondok Pesantren Darun Nun
0 komentar:
Posting Komentar