
Oleh : Inayatul Maghfiroh
Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial
tidak lepas dari interakasi bersama orang lain, baik itu teman, guru, orang tua, dan yang lain sebagainya. Ada yang
saling bertukar cerita, saling memberi motivasi, atau bahkan ada yang untuk
mengancam. Meski hal tersebut ( mengancam) sering kali disebut perbuatan yang
tidak baik, hal ini justru sering terjadi dalam dunia perkulihan misalnya.
Kerap kali sebagaian dosen menyampaikan sesuatu yang menjadi ancaman bagi para
mahasiswanya , entah hal ini disengaja atau tidak dalam melakukannya. “ kalian
seharusnya ketika memasuki dunia kampus, bukan lagi untuk belajar, tapi untuk memuroja’ah,
sudah seharusnya kalian memiliki bekal ketika masuk kedalam dunia perkulihan.
misalkan sudah paham tentang nahwu shorof sehingga ketika kuliah cukup
mengulangi dan pembelajaran akan berjalan lebih lancar, dan kalian akan lebih
mudah dalam memahami pelajaran begitu untuk proses yang selanjutnya”. Tutur
salah satu dosen.
Hal ini menjadi ancaman bagi sebagaian
mahasiswa khususnya yang alumni dari SMA dan tidak pernah tinggal di pondok
pesantren sama sekali, seakan-akan mereka tidak mungkin bisa untuk mempelajari
bahasa arab seperti lainnya yang mungkin lebih cepat dalam menangkap materi
yang disampaikan sebagian dosen karena sudah pernah mempelajari, sedangkan kemampuan mereka yang mohon maaf bisa
dikatakan jauh tertinggal dibandingkan dengan teman-temannya yang alumni MAN,
atau lulusan pondok pesantren. Hal ini secara tidak langsung dapat menjatuhkan
mental dan menjadikan pribadi semakin pesimis, meskipun hal tersebut tidak
berlaku pada setiap orang hanya saja kebanyakan dari mereka banyak yang merasa
demikian. Namun, selain memberi pernyataan rasa ancaman tersebut, sebagaian
dosen juga memberikan solusi, terutama untuk lulusan SMA yang juga tidak pernah
sama sekali tinggal di pondok pesantren, diantara beberapa solusi yang beliau
sampaikan untuk mereka harus memiliki kemauan kuat dan semangat dalam mengejar
dengan les privat misalnya, atau memanfaatkan teman yang bisa untuk diminta belajar
bersama diluar jam kuliah.
Dari peristiwa tersebut, saya jadi teringat
kata-kata “ bahwa yang paling menarik itu proses bukan hasil”. Betapa tidak
demikian? Ketika kita ada kemauan dan semangat untuk mempelajari atau
mengetahui sesuatu, kita akan dihadapkan dengan banyak hal baru yang mau tidak
mau harus kita lakukan, menemukan hal baru adalah salah satu hal yang sangat
menarik namun tidak mudah, ketika kita sering melakukan hal tersebut maka hal
tersebut akan menjadi candu untuk mengetahui hal yang lain, sehingga secara
tidak langsung “hasil” terlihat begitu begitu saja . heuheueu. Sengaja
dicontohkan tentang bahasa arab, karena saya dari jurusan pba heueheu, namun
hal ini berlaku bagi siapapun, sesulit apapun memaksa kemauan , bahwa yang
perlu kita ketahui “ sulit bukan berati tidak bisa” . bangkitkan semangat dan kemauan untuk
mempelajari apapun itu.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar