oleh : Neng Sumiyati
Siapa yang
cepat
Siapa yang
tepat
Siapa yang
mendapatkan like terbanyak
Siapa yang
mendapatkan respon terbanyak
Siapa yang
menyebarkan video terbanyak serta ribuan komentar positif
Itu menjadi
pemenang, yang berpengaruh, yang berkuasa, paling benar.
Sebaliknya jika dia yang mendapatkan banyak ribuan komentar negatif itu bisa jadi dua
kemungkinan, berita itu mengungkap kebenaran atau kebohongan tidak berdasarkan
apa yang ada di lapangan. Tapi semuanya kembali kepada diri masing-masing serta
bagaimana seseorang menanggapi dan memilih sebuah tulisan, berita maupun video. Dan itu bernama media sosial, siapa yang menggunakannya dengan baik maka akan bermanfaat baginya.Siapa yang tidak menggunakannya untuk kebaikan justru akan berbuah menjadi kerugian atau kebencian.
Indonesia hari
ini dalam keadaan memilukan, yang katanya tahun 2019 adalah tahun politik tapi
kini berdampak negatif bagi yang menyuarakan kebencian.Media sosial seperti
wadah yang meracuni pikiran setiap orang karena menjadikannya sebagai tombak sosial, tidak heran yang menjadi sorotan kehidupan hanya perpolitikan.Saling menuai
kebencian demi mendukung kesatria yang belum pasti, seolah-olah tidak sadar
akibat dari perbuatan individual yang menyebarkan kebencian berupa tulisan,
video yang tidak relevan memecahkan persatuan antar sesama.
Seperti perang namun bukan dalam kenyataan.Siapa
yang sadar dan merasa akibat dari banyaknya perpecahan antara dua kubu
pendukung membuat keadaan semakin rumit dan sulit.Semuanya menjadi tidak indah,
damai, tentram karena banyaknya kebohongan, kecurangan yang menjadikan dunia
politik semakin kelam, karena ulah orang-orang yang menuai kebencian yang berakibat besar. Media sosial sekarang ini berisi peperangan pemikiran serta
pendapat yang memunculkan para generasi haus berita viral namun lupa untuk
memilihnya dengan baik.Dampak yang ditorehkan mampu menembus dimensi diri siapa
saja yang sebagiannya terbawa kobaran api perpolitikan namun lupa akan
persatuan
Kini kita
dihadapkan pada kejadian dimana dalam satu keluarga berbeda dukungan akan
berakibat permusuhan, dimana dalam satu komunitas berbeda pilihan akan
berdampak perpecahan.Tahun politik adalah tahun tidak sehat bagi siapa yang
terbawa berita kebohongan, yang tidak tahu dari mana sumbernya namun
menyebarkannya.Banyak bermunculan juga orang-orang yang memotong cuplikan video
saat seorang ustadz sedang bercermah atau ketika salah satu dari calon presiden
sedang berkampanye, tujuan tak lain adalah agar menggulingkan salah satu
pasangan dan mencoreng salah satu nama calon presiden agar semakin mendapat
pernyataan tentang kelebihan atau kekurangan masing-masing kubu.
Mari kita
sambut Tahun Politik dengan damai dan menjaga persatuan, karena setiap manusia
tidak ada yang sempurna.Menyuarakan pendapat sangat boleh namun jangan saling
mencaci satu sama lain.Jadilah pengguna sosial media yang cerdas.Selamat memilih dan jangan lupa berdoa untuk
kesejahteraan Indonesia menuju yang lebih baik lagi.kesempurnaan hanya
milik yang maha kuasa, manusia hanya bisa terus memperbaiki diri.Karena kita
tahu tidak ada manusia paling mulia di sisi Allah kecuali orang yang bertakwa.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar