Oleh : Thibbiatul Mirza Amalya
Istilah hoki saat ini sudah diketahui banyak orang, sehingga tak
heran jika banyak pendapat mengenai arti hoki itu sendiri. Hoki adalah serapan
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Hokkien yang mempunyai arti
“peruntungan yang baik atau bernasib baik”. Sedang dalam bahasa Jawa disebut
juga dengan (bejo) serta dalam bahasa Inggris adalah (lucky).
Saat ini hoki menjadi keinginan setiap banyak orang. Semua orang ingin hoki.
Semua orang ingin beruntung. Bahkan berbagai cara dilakukan agar
mendapatkannya. Sedih jika gagal mendapatkan dan berhasil mendapatkan akan
senang pada akhirnya.
Kejadian kemarin
membuatku berpikir serta merenungkan bagaimana seseorang bisa dengan mudahnya
kejatuhan hoki secara percuma. Tanpa ada hal yang dilakukan namun bisa
mendapatkan sesuatu yang besar. 22 Oktober 2018 tepat pada Hari Santri Nasional
peristiwa itu terjadi. Saat para pengisi acara sibuk mengundi kupon berhadiah,
dan audiens sibuk menyimak dan berharap nomer kupon dalam genggaman akan
disebutkan. Akhirnya tiba dimana hadiah utama akan di undikan. Hadiah yang
diharapkan dari kolongan muda hingga tua, yaitu berangkat ke tanah suci yang
merupakan keinginan setiap orang.
00234…suara mc
memecah lapangan melebihi suara sebelumnya, mungkin faktor hadiah utama sehingga harus disesuaikan dengan keadaan.
Angka itulah yang berhasil muncul diantara beribu angka lainnya. Seseorang
laki-laki bersarung dan berkopyah berlari tergopoh menghampiri panggung dan
mencoba meyakinkan bahwa angka yang disebutkan sama dengan kupon yang ia
genggam. Suara tepuk tangan bersautan mewakili ucapan selamat meski hati
mencoba menerima dengan lapang. Para suara hati kecil mulai berontak bahwa
hanya diri inilah yang berhak mendapatkannya.
Singkat cerita…
Beberapa menit
kemudian ada beberapa afirmasi yang mengatakan bahwa si penerima hadiah
merupakan seseorang yang selalu mampu tirakat dalam segala kondisi. Ia
juga merupakan seseorang yang rajin dalam beribadah terutama saat sholat malam.
Tak hanya hal itu, dia juga merupakan pembuka utama pintu masjid saat sholat.
Seketika pikiran-pikiran yang mulanya mendeklarasikan bahwa hoki datang kepada
seseorang secara kebetulan, hilang secara cepat. Allah selalu tahu apa yang
diinginkan hambanya. Dan Allah memberikan sesuatu pada orang yang tepat dan
selalu mengetahui apa yang hambanya butuhkan.
Dapat disimpulkan
bahwa hoki dapat mempertemukan kesempatan dengan sebuah persiapan. Adanya
kesempatan karena perjuangan yang dilalui tanpa harus orang lain ketahui. Apa
yang diimpikan itu merupakan kekuatan yang luar biasa. Setiap sesuatu yang
dipersiapkan itu berproses hingga akhirnya mendapat hasil yang memuaskan
nantinya. Jadi, jika kita ingin kejatuhan atau dijatuhi hoki maka harus tau apa
yang dibutuhkan dan selalu meminta kepada-Nya melewati doa. Bukan berdoa secara
instan tanpa melalui proses panjang.
0 komentar:
Posting Komentar