Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Agama dan
Negara
Alif Nur Lailiyah
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah hormat, takzim. Sedangkan dalam istilah yaitu menggambarkan sesuatu yang
damai.
Khidmat itu bisa dalam segala hal
seperti khidmat kepada agama , khidmat kepada negara, khidmat kepada masyarakat
dan berkhidmat dalam aspek kehidupan lainnya.
Khidmat kepada negara dan khidmat
kepada agama adalah dua unsur yang saling berkaitan erat, Saat ini banyak yang
salah mengartikan antara khidmat kepada agama dan khidmat kepada negara. Banyak
sekali yang menganggap bahwa jika kita berkhidmat kepada negara berarti kita
tidak mematuhi ajaran agama, islam terutamanya. Seperti banyak yang terjadi di
Indonesia saat ini banyak yang memerangi negara dengan alasan berkhidmat untuk
agama dengan menegakkan negara islam.
Tapi hakikatnya tidak lah seperti itu jika kita simak perjuangan para pejuang untuk memerdekakan negara ini dari tangan
penjajah para ulama juga ikut andil dalam memperjuangkannya. Dan di bentuknya
undang-undang beserta dasar negara ini ulama juga ikut membentuknya. Berhati –
hati dijaman seperti ini itu penting sekali.jangan asal berguru, jangan asal
mendalil jika itu belum jelas. pelajari akarnya jangan langsung memetik
buahnya. Hingga menimbulkan kesimpulan yang tiada sumber yang jelas. Oleh
karena itu penting sekali kita belajar pada guru yang benar-benar jelas sanad
dan keilmuannya. Karena dari guru dan ilmunyalah itu karakter dan keilmuaan
kita terbentuk.
Berkhidmat kepada negara
mengingatkan saya pada nasihat dari salah satu guru saya, beliau berkata “
Indonesia ini kaya, kaya akan budaya kaya akan keragaman banyak suku yang hidup
disini dan banyak pula agama yang dianut oleh penduduknya. Semua Penduduknya berhak
mendapat keadilan. Begitu indahnya hidup di Indonesia semua penduduknya beragam
keagamaan dan bisa hidup berdampingan, Beribadah tanpa ada larangan dari umat
yang lain. Begitu indahnya Indonesia ini.
Biarkan Indonesia ini tetap menjadi indonesia yang kaya akan keanekaragamannya.
Jangan jadikan negara yang lain sebutannya.”
Islam adalah rahmatan lil alamin. Jangan
menggambarkan islam penuh dengan paksaan rangkul mereka dengan kasih sayang, jangan
dengan kekerasan. Jangan hanya takut serangan dari luar tapi dalamnya juga
diperhatikan. Agar para penerus islam tidak hanya tau luarnya saja tapi ajari
mereka hingga akarnya. Hingga akhirnya mereka bisa membedakan mana yang harus
dibela dan mana yang harus mereka jauhi . Jadikan mereka muslim yang faham akan ajaran islam tanpa
memusuhi negaranya sendiri.
Malang, 29 September 2018
0 komentar:
Posting Komentar