sumber gambar : YouTube.com
Oleh : Nur Ma'rifatul Jannah
Takbir
berkumandang, menggema di mana-mana. Membuat hati berdecak ingin berkisah.
Tentang
pengorbanan, alangkah bagaimana rasanya ketika seorang ayah harus menyembelih
anaknya sendiri, bukan karena kehendak hatinya sendiri pula. Tetapi karena sebuah
perintah. Perintah yang bahkan ia tak
tahu atas dasar apa dan dengan alasan apa. Hanya berbekal yakin, bahwa pasti
ada hikmah di balik perintah itu. Apalagi perintah dari atasan yang
maha Atas.
Betapa
sulitnya, entah bagaimana perasaan seorang ayah dan anak tersebut. Tapi
kepatuhan pada Tuhannya, menguatkan hati mereka untuk mampu ikhlas dan sabar.
Lantas
ketika hati mereka benar-benar lolos ujian, Tuhannya pun tak membiarkan hambaNya
benar-benar dalam kesusahan. Betapa Beliau maha pemberi kejutan. Ketika proses
penyembelihan, ternyata yang ia sembelih adalah kambing. Bukan anaknya yang ia
kasihi.
Allahu akbar...Allahu akbar... Kisah ini tentunya sudah sering diperdengarkan. Bahkan sudah terhapal di luar kepala. Kisah yg diulang-ulang setiap kali ketika khutbah ba'da sholat Id Adha. Yah, kisah tentang nabi Ibrahim dan nabi ismail. Allahu akbar... Allahu akbar... Takbir berkumandang saling bersautan di mana mana.
Hingga
saat ini, kisah pengorbanan itu tetap diabadikan. Diajarkan pada setiap anak
turun adam. Tentang berkurban, bisa sapi bisa kambing. Bukan lagi seperti anak
Ibrahim. Bukti cinta seorang
abdi pada sang Tuhan.Allahu akbar...Allahu akbar... Kisah ini tentunya sudah sering diperdengarkan. Bahkan sudah terhapal di luar kepala. Kisah yg diulang-ulang setiap kali ketika khutbah ba'da sholat Id Adha. Yah, kisah tentang nabi Ibrahim dan nabi ismail. Allahu akbar... Allahu akbar... Takbir berkumandang saling bersautan di mana mana.
Hari ini, rabu tanggal 22 Agustus warga perumahan Bukit Cemara Tidar tengah melaksanakan hari raya kurban di masjid Baiturrahman. Antusias masyarakat yang sungguh luar biasa, saling bekerja sama dalam pelaksanaan hari raya kurban ini. Para warga dibagi menjadi beberapa tim, yakni tim untuk penyembelihan yang beranggotakan kaum adam, mulai dari bapak-bapak hingga remaja yang turut terlibat membantu dan tim perdapuran yang beranggotakan kaum hawa dari ibu-ibu yang memasak dan kita-kita santri darun nun yang kami menyebutnya dengan tim kora-kora alias cuci piring 😁 yah karena cucian piringnya luar biasa banyaknya. selain itu juga masih dibagi menjadi beberapa tim tim yang lain, seperti tim penyesetan, tim pencucian jeroan hewan, tim pemotongan daging dan sejenisnya. Kerena jumlah hewan kurban yang cukup terbilang banyak yakni terdiri dari 21 ekor kambing dan 6 ekor sapi.
Alhamdulillah semua berbondong-bondong mengurus dan menyukseskan acara Hari Raya kurban kali ini.
Tim Bapak-bapak
Tim perdapuran ibu-ibu
Masjid Baiturrahman BCT, 22 Agustus 2018
0 komentar:
Posting Komentar