Kedua hati insan yang menyatu bukan hanya sebuah permainan.
Perasaan itu bukan hanya dari lawan jenis tapi juga bisa orang tua, kakak,
adik, sahabat, atau yang lainnya. Kedua hati yang telah menyatu karna rasa nyaman
juga aman, saling percaya dan terbuka. Itu bukanlah kejadian yang kebetulan,
melainkan Allah telah merencanakan jauh-jauh hari untuk takdir yang kita
jalani. Hidup memang pilihan, pilihan untuk berbuat baik atau buruk, pilihan
untuk berhenti atau terus, pilihan untuk diam atau berbicara, pilihan untuk berjalan
atau berlari, tapi semuanya itu ialah takdir yang dipilih dan dipilihkan. Untuk
kedua insan yang masih belum halal, mampukah mereka menjaga cinta untukNya
hingga hari pernikahan itu tiba? Ataukah malah justru setan yang mendahului
mereka untuk berbuat sesuatu yang tidak disukaiNya?
Perihal jodoh, iya jodoh. Jodoh ialah dimana kedua insan
yang telah disatukan atas nama cinta yang halal dan disahkan oleh agama juga
negara, mereka akan hidup saling melengkapi dalam situasi suka maupun duka, selama-lamanya.
Untuk menyatukan kedua insan yang saling mencintai memang terlihat mudah,
banyak orang di luar sana yang selalu mendambakan setelah pernikahan akan
menerima kebahagiaan yang terus menerus. Padahal, pernikahan bukan hanya melulu
tentang cinta dan siapa yang cepat, tapi juga komitmen, kesiapan, kepercayaan,
dan tanggung jawab. Menggabungkan dua keluarga besar yang mungkin dari
background yang berbeda nasabnya, agamanya, adatnya, dunianya, karakternya dan
lain-lain. Dan yang paling penting adalah meyakinkan kepada semua keluarga
bahwa kedua insan yang saling mencintai ini sanggup untuk membuka lembaran baru
atas ikatan halal.
Mungkin banyak orang yang sudah terlanjur takut dan trauma,
mereka selalu dihantui oleh masa lalu yang kurang baik dalam persoalan dicinta
dan mencinta. Hingga akhirnya mereka menutup hati kepada orang-orang yang
benar-benar mencintainya dan berani menempuh jalan keseriusan. Itulah sisi
buruk dari cinta jika penikmat cinta tidak bisa menghargai makna cinta yang sebenarnya.
Lalu apa makna cinta? Cinta bukan sekedar aku
cinta kamu, kamu cinta aku , makna cinta tidak cukup diuraikan dengan
kata-kata sampai akhirnya air di laut dijadikan untuk sebuah tinta untuk
menuliskan makna cinta pasti juga tidak akan cukup, karena makna cinta yang
sesungguhnya adalah cinta itu sendiri.
Bagaimana dengan perasaan kedua insan yang belum mempunyai
label halal? Bisakah ia disebut dengan cinta? Ataukah hanya cinta palsu?
Jodoh sudah pasti ada, kalaupun tidak bertemu di dunia
pastilah Allah sudah menyiapkan pasangan di surgaNya. Jika Allah sudah
menakdirkan sesuatu untukmu pastilah ia akan jatuh dipangkuanmu, sebaliknya
jika Allah tidak menakdirkan untukmu, pastilah ia juga tidak akan pernah jatuh
dipangkuamnu, takdirmu adalah tetap menjadi takdirmu. Sebab jodoh tidak akan
pernah tertukar. Hanya saja yang kita lakukan saat ini mungkin adalah menjaga
jodoh seseorang, begitu sakitnya jika kita tau bahwa selama ini yang kita jaga
adalah jodoh orang? Apalagi cara untuk menjaga jodoh seseorang itu memakai
jalan yang tidak diridhoiNya? Na'udzubillah
Tahap keseriusan sebelum halal hanya menampung wadah
perasaan sampai titik akhir dimana seorang laki-laki datang ke rumah perempuan
untuk meyakinkan orangtuanya, ini masih belum dikatakan sesuai syari'at jika
hanya menampung wadah perasaan saja. Cinta sebelum halal adalah nafsu yang
ingin dianakkan, semakin dimanja ia akan semakin melonjak. Jangan salahkan jika
mata yang kurang terjaga, telinga yang selalu merindu, serta harap yang
berlebih.
Laki-laki yang baik
hanya untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang
baik. Pernah mendengar itu? Tentu saja pernah, itu sedikit kesimpulan
dari surat an-Nur ayat 26. Bisa kita bayangkan, begitu indahnya jika laki-laki
yang baik bertemu dengan perempuan yang baik, mereka akan menjalankan nahkoda
mereka di atas pelaminan nan sungguh bahagia. Lalu, bagaimana nasib laki-laki
yang kurang baik dan perempuan yang kurang baik? Apakah mereka bersatu? Pernikahan
macam apa yang akan mereka bangun?
Bukan seperti itu, jodoh selalu saling melengkapi antara
satu sama lain. Mungkin saja akan menjadikan seseorang untuk lebih bersyukur
karena mendapatkan pasangan yang sangat luar biasa akhlaknya, agamanya, nasabnya,
hartanya, dan parasnya. Sebaliknya, seseorang juga akan menjadi hamba yang selalu bersabar atas cobaan yang
telah menimpanya. Itu sudah menjadi sunnatullah.
Cara terbaik untuk mendapatkan perhatian yang lebih dariNya
adalah berhenti saling menjaga, lepaskanlah karenaNya. Karena cinta sejati
belum bisa disebut sejati jika belum ada ikatan halal. Percayalah, sesuatu yang
sudah ditakdirkan untukmu tidak akan menjadi milik orang lain. Berjodoh maupun
tidak, tetaplah berprasangka baik terhadap semua ketentuan yang telah
digariskan oleh Allah. Bahwa yang menjemputnya dengan cara yang baik pasti akan
dipersatukan dengan jalan yang lebih baik pula. Yang jadi permasalahan adalah
percaya atau tidak. Allah akan menyatukan mereka bagi yang saling mencintai
karenaNya.
Mutiara Rizqy Amalia
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Subhaanallah 😢
BalasHapusSubhaanallah 😢
BalasHapus