Oleh : Mutiara Rizqy Amalia
Saat ini mungkin banyak orang yang
melupakan sesuatu yang seharusnya perlu diperhatikan, suatu tujuan, ataupun
hasrat untuk melakukan suatu perbuatan, apa itu? Niat. Niat itu memang terlihat
kecil, tapi berarti. Dalam kitab Arbain Nawawi hadits nomer satu, disebutkan
bahwa Innama al-a’malu bi an-niyah
(segala perbuatan tergantung pada niat).
Memang mudah jika hanya sekedar
berucap, tapi yang paling penting apakah niat tersebut muncul dari hati atau
hanya di bibir saja? Hati adalah sumber segala perbuatan. Seperti yang pernah
diucapkan oleh salah satu ustadzah di Ma’had 2 tahun yang lalu, dalam pembelajaraan ta’lim
ilmu fiqih, bahwa dalam sholat niat juga perlu dinyatakan, meskipun hanya
sekedar krentek di hati tapi itu sudah termasuk niat.
Dalam salah satu buku Habib Novel
Alaydrus dengan judul Goresan Penaku , di bab 1 beliau menjelaskan secara gamblang
apa saja yang perlu diperhatikan dalam hal niat. Saat ini banyak niat yang
menuju kemaksiatan namun dibalut dengan pakaian ketaqwaan. Setan memang paling
ahli dalam hal menggoda manusia, apapun itu setan akan berusaha menjerumuskan
manusia dalam hal yang tidak disukai oleh Allah.
Perlu dipertanyakan kembali, apakah
niat kita dalam melakukan banyak hal sudah benar? Apakah menggunakan hijab syar’i
sekedar mengikuti trend? Apakah dengan nikah muda mencari solusi ataukah
sensasi? Apakah mencari ilmu di perguruan tinggi hanya mencari gelar? Apakah semua
yang kita lakukan memang benar-benar niat dengan tujuan kebaikan ataukah hanya
sekedar kemaksiatan yang dibungkus dengan ketaqwaan?
Mari perbarui niat yang telah
dibangun sejak awal, jangan sampai niat itu hanya sekedar embel-embel “pokoke
niat”.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar