oleh : Neng sumiyati
Dia bertahan diatas kejamnya musim panas tapi tetap menyebarkan keindahannya , tak peduli dengan yang akan datang yaitu masa pergantian yang mendatangkan kehancuran, keguguran, karena si ungu tidak akan muncul sampai masa itu akan datang. Hebatnya dia tak pernah peduli dengan hal itu tetap dalam pendiriannya.
Mari belajar dari hebatnya bunga lavender bahkan penduduk turki sendiri mengatakan" si ungu pembawa berkah ". Bagaimana bisa penduduk turki mengatakan seperti itu karena memang si ungu yang hanya datang pada kejamnya musim panas tapi sangat membawa berkah bagi penduduk tersebut dari mulai keindahannya, keharumannya, serta kegunaannya bisa untuk membuat parfum, lotion, dan menjadi objek wisata tersendiri bagi pengunjung asing.
Apakah kita sudah hidup seperti si ungu ?
yang membawa keberkahan bagi siapa saja
sering kali kita hanya mementingkan diri sendiri saja , seolah - olah hanya kita dan urusan kita saja
bahkan ada yang mengatakan " ya aku dengan urusanku saja , kenapa harus berurusan dengan orang lain ". Bukankah kita sering mendengar perkataan " خير الناس أنفعهم للناس " yang artinya sebaik - baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya.
Pelajaran yang bisa kita ambil lagi dari hebatnya bunga lavender yaitu tentang keteguhan dalam pendirian . Sering kali kita goyah bahkan putus asa ketika kita tidak bisa bertahan diatas kejadian atau musibah yang sedang menimpa kita . bahkan ada dari sebagian mereka yang menyalahkan tuhannya dan terus meratapi serta berkata " kenapa harus aku yang mengalami ini , kenapa harus aku yang mendapatkan semua ini ". Bukankah kita tahu bahwa bahwa tuhan tidak akan pernah memebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya. " لا يكلف الله نفسا إلا وسعها " mari kita belajar kembali untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi.
Pondok pesantren darun nun
cuneng.. So proud of you😍
BalasHapus