By: Siti Khoirun Niswah
PP. DARUN NUN BCT MALANG
Pagi itu senyum bahagia menghiasi
wajahku, karna sekian lama tak berjumpa dengan keluarga. Maklum anak rantauan yang
jauh dari orangtua, dan hari itu mendapat kesempatan pulang dan berkumpul
dengan keluarga. Bersama Ayah, Ibu, adik perempuan dan adik laki-lakiku yang tiap
kali pulang selalu jail kepadaku,itu semua karna aku jarang ada dirumah. Malam hari saat kita berkumpul diruang tamu
sambil menonton TV, ayah dan ibu bertanya mengenai perkualiahanku
.”Bagaimana kuliahnya di Malang nak,?” walaupun antara aku dengan
keluarga sering berkomunikasi lewat telpon, namun rasanya tak nyaman ngobrol
tanpa bertatap muka. Dengan nafas lega aku menjawab,
”Alhamdulillah berkat doanya, kuliahku sukses. Sudah sempro (Seminar
proposal), dan hari kamis kemarin usai melaksanakan ujian Komphrehensip. Mohon doanya
sekarang masih proses mengerjakan penelitian”. “tanpa kau minta, Ayah dan Ibu
sudah mendoakanmu nak,” jawabnya.
Perbincangan hangat itu berlanjut sampai pembahasan mengenai kelanjutan
setelah lulus S1. Ayah bertanya padaku, “setelah S1, rencananya mau berhenti,
apa melanjutkan S2? Mau bekerja, atau mondok atau menikah?”. (Dalam hatiku)“ha,
menikah?. Memang sih temanku mulai dari teman SD, sampai teman
perkuliahan sudah banyak yang menikah, wajar saja kalau sang ayah menanyakan hal demikian. Mungkin hanya
sekedar ingin tahu selanjutnya mau kuliah lagi atau bagaimana. Ku jawab dengan
santai. “kok tumben menanyakan hal itu
yah?”. Ayah menjawab, “yah wajar nak, sampean jauh dari keluarga. Semenjak
kuliah, jadi jarang curhat dengan kami”. Sambil tersenyum lebar dengan ibu dan
adik-adikku yang sedang asyik menonton TV. Baru kusadari, ternyata orangtuaku
merindukanku melebihi dari yang kubayangkan juga mengharapkan mencurahkan
perasaanku . Ku sahut lagi pembicaraan tersebut,
“iya yah, rencananya aku ingin kuliah S2. Urusan menikah, Allah yang
menentukan. Biarlah seperti berjalannya
air tenang, dan yang penting sekarang berdoa dan berusaha menyelesaikan
penelitian agar lekas lulus dan barokah ilmunya bagiku dan bagi umat”.
“Ya sudah nak, mungkin kalau sudah menemukan yang cocok, ayah bisa kasih
saran. Namun kalau itu keinginan yang penting perkara yang baik, ayah mendukung
dan mendoakan saja semoga cita-citamu terkabul, dan selesaikan dengan baik
kuliahmu yang sekarang.” Jawab ayah. Namun ku tetap pada pendirianku, prioritas
utama lulus S1 terlebih dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar