Siti Fathimatuz Zahro'
عليكم بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار الرزقة
“Hendaklah kalian berdagang karena berdagang
merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”
(Diriwayatkan oleh Ibrahim Al-Harbi dalam Gharib Al-Hadits dari
hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman)
Andai dicatat,
jalan ku tak pernah jauh dari sebuah perdagangan. Apapun akan aku jual,
selagi bisa sesuai hukum negara dan syariat. Siang ini aku mengunjungi sebuah SPBU di kawasan Puncak Esberg. Tak terlihat
antrian mengular meliuk-liuk.
Aku menuju
satu pom yang kosong. "Selamat siang Bu.
Isi berapa?". Bu? Aku?.
"Setiap kesini mas ini mesti manggil e 'bu'. Minder
aku". Sudah pantaskah aku dipanggil 'bu'?. Siapa 'pak'nya?. Ya Allah
segerakan dengan waktu yang tepat. Aamiin.
"Iyo awak mu iki. Mbak-mbak iki
sek an". Sahut mbak-mbak cantik bermata coklat berparas arab. Vuzzy Astari. Badge baju tertulis demikian.
"Lek instansi iku biasane
enom tuwo, kabeh diceluk 'bu' ". Bapak office boy ikut nimbrung.
"Iya pak. Buat formalitas". Jawab ku gitu aja. Memang sih. Di instansi-instansi
biasanya jarang sekali pakai sebutan "mbak".
"Lek iki lho ibu-ibu".
Tambah bapak OB seraya membuang dagu ke arah mbak Vuzzy ini.
"Mboten pak. Aku mama muda. Ojok ibu-ibu". Mbak ini
pura-pura merajuk.
"Lho? Samean udah punya baby ta mbak?". Aku kaget. Aku
kira mbak ini masih single. Wajahnya masih muda sekali untuk ukuran
ibu-ibu.
"Sudah mbaaak. Anak ku umur 2 bulan. Sek barusan aku
lahiran".
"Oooo....". Itu aja yang respon ku. Aku masih heran dengan
caranya menjawab pertanyaan ku. Enteng gitu rasanya. Seolah-olah ia mengatakan
"Hari ginii belum punya anak???". What!!!
"Samean umur brapa sih mbak?". Aku penasaran.
"23 aku mbak".
"Oalaah, diatas ku pas lek gitu. Semangat nikah muda mbak.
Hehehe". Mbaknya senyum aja. Tapi kecut. Aku nggak enak. Menyinggung
kayaknya.
"Nggak papa sih mbak. Emang skarang banyak yang nikah
muda". Jawab ku begitu. sesuai realita yang ada.
"Iya lek kuliah mbak, nggak masalah. Lek kerja umur segini
dan belum nikah, diarani gak payu mbak".
What??!! Gak payu?? Sesepele itukah penilaian terhadap
janji Tuhan?? Cibiran seorang makhluk yang nantinya akan mati. Bisa berbau wangi
bahkan busuk juga!!!
"Hehe gitu mbak yaa". Itu aja yang aku ucapkan. Aku
nggak tau harus bilang apa. Masih mencari celah cahaya dari jawaban mbak Vuzzy ini.
"Terima kasih mbak". Aku pamit. Drum bensin ku telah penuh.
Sepenuh penalaran ku akan statement itu. Gak
payu......
[SPBU Puncak, 11.12
pm]
Malang, 25 Maret 2018
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Perum. Bukit Cemara Tidar F3/4
www.darunnun.com
0 komentar:
Posting Komentar