Oleh : Cintia Dwi Afifa
Kamu seorang wanita. Ia cantik jika indah akhlaknya, cerdas
pemikirannya, baik hatinya, adem tutur katanya, dan terjaga kehormatannya.
Wanita bagaikan mutiara, semakin dalam ia tersimpan maka keindahannya semakin
memukau begitun nilainya. Kata seorang temanku, ia bergumam berpendapat “wanita
itu bagai baju dagangan..ada yang di kotak obralan, ada pulan yang digantung,
dan juga yang dipajang di sebuah patung yang tersimpan di sebuah estalase. Tinggal
kamu yang menentukan, posisi mana yang kamu inginkan”.
Soe Hok Gie juga pernah berpesan pada setiap perempuan, untuk
selalu meng-upgrade pengetahuan dan potensi. Pesan tersebut ditulis di
salah satu bukunya yang berbunyi “wanita akan tetap di bawah laki-laki, jika
yang dipikirkan hanya kecantikkan dan pakaian”. Jadi menurut saya, kalau boleh
saya simpulkan.. jadi wanita itu, jangan melulu memikirkan kecantikan, tanpa
memerdulikan kecantikan cara berfikir bahkan cantiknya hati. Jangan lupa, bahwa
cantik saja nggak cukup untuk menjadi seorang istri bahkan ibu. Apalagi, yang
dipikirkan hanya pakaian. Mengoleksi berbagai model yang terkini, yang tak ada
habisnya itu. Boleh lah, sekali-kali mengikuti tren.. tapi jangan dijadikan hal
itu sebuah keharusan. Karena masih banyak, hal lain yang seharusnya menjadi sebuah
keharusan bagi kita. Salah satunya : membantu orang lain.
Janganlah, memikirkan diri sendiri. Banyak orang, yang seharusnya
kamu bantu. Jangan malas.. jangan malas, untuk terus memperbaiki diri. Jangan dulu
memikirkan cinta. Apalah arti cinta tanpa akad.- Yannie Gisela. Kamu boleh
saja cinta, tapi jangan bangun cinta sebelum ada yang serius. Bukankah tidak
ada lagi penawar cinta selain pernikahan ? (ayat Allah). Zaman semakin tak
karuan, sesuatu yang tabu tak lagi menjadi tabu. Sesuatu perbuatan yang sangat
dilarang, tak lagi dihiraukan ancamannya.
Cintia, jaga diri ya.. karena Allah tidak suka sama hamba yang tak
taat. You must, amar ma’ruf dan nahi munkar.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar