![]() |
Pict: Caspo de Avenue |
Saat pijakan ini tiba, kutatap beberapa belah kacanya,
Kudengar ada aura hebat untuk buatku sejenak beristirahat
Namun tak kugubris ajakan itu
Kuhabiskan waktu untuk mengingat-ingat apa yang sedang merebak di negara asalku, pada 24 Februari 2017
Jam dinding Caspo1 menunjukkan pukul 05.00 petang waktu setempat.
Dari atas kudengar hara huru warga India dibawah dan di pojok pertokoan
Menekan pada pria-pria yang rimbun dalam percakapan panjang
Sudah lumrah bahwa pria-pria itu selalu berkecenderungan seperti itu
Namun tak ada yang mencekam
Caspo selalu membawaku pada memori botol-botol. Gundikan kecil yang mengingatkanku pada atmosfir kamar mandi, juga shower panas yang kupekerjakan. Tak ada seperangkat bath up, namun tetap menjadikan gairah mandi semakin menawan, tentunya ditengah derai hujan.
Ku menghentikan diri merebahkan badan
Membiarkan waktu menurutiku dalam inginku membuat satu ingatan
Disaat hujan menahanku, mataku berlari pada berbagai tatapan di sekitaran.
Dinding dinding mengakarkan pandanganku yang selama ini tertahan
Ketika ku menemukan momen yang memukau sejauh berjalannya hidupku
Hingga suatu nanti kan terulang
Harapku kembali bersama Caspo, juga hujan-hujan yang lain
1Sebuah penginapan di seputaran Chow Kit, rempat dimana para pelancong menghabiskan malam-malamnya di pelataran Kuala Lumpur.
21 Februari 2018
Indah Nurnanningsih
0 komentar:
Posting Komentar