![]() |
Pict Source: Ratih Wuryandari |
Pertanyaan dari
A** A***:
8 Februari pukul 20:23 · Kota Bekasi, West Java
Assalamualaikum.. Bunda ini pertama kali nya saya curhat.. Mohon pencerahan nya..
Bunda.. Sy punya seorang sahabat dari SMA di Jakarta yg sekarang tinggal di S****.. Kami sering chatingan dan reuni bersama kawan2.. Hingga suatu hari sahabat sy bilang klo suaminya tuh menikah lagi sdh 4 tahun ini.. Cerita demi cerita sy dengarkan dng tangisan bareng.. Sy seperti merasakan sakitnya di madu, merasakan sakitnya suami di rebut Pelakor,, suaminya pulang kerumah nya hny sabtu sore dan minggu sore sdh balik lagi ke istri muda.. Perih banget denger curhatan dy.. Apalagi saat istri mudanya hamil..
Ternyata dunia bgitu sempit ya bun.. Suatu malam suami ngajak kerumah kawannya yg sdh lama gak pernah ketemu sdh sekitar 30 thn.. Sy ikuti ajakan suami yg sebelumnya cerita kalo kita akan kerumah kawannya tp kerumah istri mudanya.. Sy hanya diam.. Ya Allah bun.. Kaki sy terasa lemas saat pintu di buka yg ternyata kawan suamiku adalah suami sahabatku yg telah di rebut Pelakor..
Sy hny diam melihat perempuan itu.. Ya.. Perempuan yg telah merebut suami sahabat sy, yg telah menghancurkan hati sahabat saya.. Sy tdk pernah tau klo kawan suami sy adalah suami sahabat sy.. Dy juga gak mengenal sy.. Sy kenal dy dari foto2 yg pernah di kirim sahabat sy via wa.. Dan saat sy tanya nama istri tuanya benar itu nama sahabat saya..
Bunda... Perempuan itu Pelakor.. Tp sy harus bersikap baik padahal hati sy sakit..
Apakah sy harus beritahu alamat istri mudanya ke sahabat sy.. Yg sampai saat ini masih mencari tau.. Keberadaan istri mudanya.. Krn sampai saat ini suaminya gak lagi kasih nafkah, gak lagi pulang ke S****, semua akses di blokir.. Apa yg harus sy perbuat? Satu sisi sy harus menjaga nama baik suami sy
Satu sisi sy ingin memberitahukan sahabat saya
Jawab:
Waalaikum salam warahmah..
Bunda, saya rasa ini sudah masuk ranah pendzaliman,
Bukan hanya istri, tapi juga mendzalimi 2 anak kecil yang tidak berdosa..
Saya hanya ingin menambahkan, karena saya rasa beberapa sudah terjawab oleh bunda2 yang lain,
Ini jelas bentuk pendzaliman yang begitu keji,
Bila tidak mau, mengapa masih mengulur hati orang lain dengan tetap membiarkannya sebagai istri sah namun menghilang dan menutup semua akses komunikasi? Apakah tidak bisa dikomunikasikan secara baik-baik? Ini namanya lari dari permasalahan, apa seperti ini sikap seorang laki-laki yang bertanggung jawab? ya Allah..
Saya harap sahabat Bunda A** A*** menambahkan kesabarannya lagi dan lagi untuk hal ini, walau kita semua disini tahu, dibuat dilema selama 4 tahun dan ditelantarkan selama 6 bulan itu bukan hal yang mudah, namun Allah pasti menyiapkan rencana terbaik dibalik semua ini..
Kita memang tidak berhak ikut campur urusan RT lain, namun bukan berarti seorang istri bisa menangani semua masalahnya sendiri,
Bila sudah alot dan belum menemukan jalan keluar, sahabat, org tua, atau kerabat pun bisa ikut memberi saran dan membantu apalagi bila ranahnya sudah benar2 didzalimi seperti ini
Betul pendapat Bunda @E** Y*** di atas, secara garis besar, semua harus dilakukan terstruktur dan tidak grusa grusu, main halus dan berstrategi jelas, menyerahkan pada pihak berwajib seperti pengadilan maupun mahkamah akan jauh lebih baik daripada ditangani seorang diri, diiringi dengan usaha, doa dan keikhlasan hati, yakin bahwa Allah menyiapkan rencana terbaik bagi sahabat Bunda..
Ada baiknya hal semacam ini apabila menyangkutpautkan suami, barangkali bisa dibicarakan secara matang sebelum suami bunda melangkah maupun memiliki asumsi lebih jauh bersama dengan temannya itu..apalagi jika sudah dominan berpihak kepada temannya,
Bunda sampaikan pembicaraan ini dari hati ke hati kepada suami bagaimana baiknya, dan jika mungkin suami bunda tidak mengizinkan memberitahukan alamat tersebut, lantas tanya saja suami bunda: "Lalu bagaimana solusi terbaiknya agar tetap bisa membantu orang yang terdzalimi seperti sahabat bunda?
Atau lebih baiknya lagi, bisa ditanyakan kepada ulama/yang benar-benar faham agama agar bisa diistikhorohkan dan diberikan mana jalan yang terbaik..
Barangkali memang Allah memberi jalan keluarnya sahabat bunda ini dari penderitaanya melalui bunda sndr..mungkin ini memang sudah saatnya setelah 4 tahun sakit hati itu berlangsung,
Saya pribadi kasihan kalau dibiarkan terlalu lama, sehingga kitapun harus memberinya semangat untuk hidup kedepan lebih baik,
Terlepas dari kekurangan sahabat Bunda, tetap saja hal yang demikian tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang suami, semua bisa dikomunikasikan baik-baik..
Dan untuk suami bunda saya rasa juga perlu mengantisipasi, bukannya su'udzan atau berprasangka buruk, namun kalau mau mengadakan bisnis maupun bentuk kerjasama lain saya sarankan benar-benar memilih orang yang dapat dipercaya, apalagi sudah lama berpuluh-puluh tahun tidak bertemu, kita tidak pernah tahu bagaimana track recordnya ke belakang.
Banyak-banyak berkumpul dan bercengkerama dengan teman yang shaleh.. dan alhamdulillah jika bunda sudah melakukan yang demikian dalam hal ini, memang tidak mudah berada pada 2 kondisi dan 2 keadaan wanita yang bertolak belakang, antara sahabat dan pelakor sahabat..
tinggal bagaimana Bunda setidaknya sedikit menjadi 'alarm' bagi suaminya Bunda,
Kita doakan mudah-mudahan niatan mulia bunda A*** A*** ini dibalas oleh Allah, kita semua faham pasti ini membuat Bunda merasa bingung dan tidak mudah dalam membuat keputusan..
Karena saya sendiri yakin, tidak ada satupun wanita di dunia ini yang tega melihat sahabatnya sendiri dibegitukan, begitupula dengan bunda-bunda yang ada disini, luar biasa masukan-masukannya..
Mohon maaf atas diri saya yang turut memberikan masukan, yang saya pribadi juga menyadari masih banyak kekurangan, semoga dapat sedikit membantu.
Wallahu a'lam bishawab.
Dan setelah beberapa jam kemudian, Alhamdulillah setidaknya keputusan sudah dapat ditentukan oleh yang bersangkutan:
A** A*** :
Assalamualaikum.. Terima kasih untuk semua bunda di grup yg merespon curhat sy yg bner2 membuat sy dilema.. Terima kasih untuk semua masukannya.. Alhamdulillah.. Sy sdh bicarakan dng suami masalah sahabat sy yg terzholimi dan suami mendukung penuh niat sy untuk menegakkan keadilan buat sahabat sy walaupun pada akhirnya bisnis suami yg akan menjadi taruhannya.. Tp sy yakin dng jalan yg sy ambil klo rezeki bisa datang dari mana z..
Terima kasih banyak atas masukannya bunda..
Semoga kita semua terhindar dari suami yg dzolim.. Amin
Mudah-mudahan dengan adanya kisah nyata ini dapat menjadi hikmah bagi kita semua, untuk senantiasa memasrahkan diri kepada yang Maha Kuasa atas segala yang terjadi. Menjadi pribadi yang selalu meneguhkan keyakinan padaNya bahwa Ia telah menyiapkan tercana hidup terbaik. Semoga.
Malang, 8 Februari 2018
Indah Nurnanningsih
Indah Nurnanningsih
di postkan pada
12 Februari 2018
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar