Oleh
: Cintia Dwi Afifa
Kecanggihan
teknologi kini sangatlah pesat. Salah satunya, yakni adanya gadget. Di jaman
yang serba canggih ini, kita tidak bisa lepas dengan yang namanya gadget. Tidak
hanya dinikmati oleh para orang dewasa, kini anak-anakpun tak jarang yang
kesehariannya tak luput dari gadget. Gadget adalah alat elektronik yang semakin
praktis. Mudah di bawa keamana-mana. Di tambah dengan adanya koneksi internet,
kita dapat mengakses apapun yang kita mau dengan cepat dan mudah dimanapun kita
berada. Salah satu kemudahan dari itu semua, yakni kita bisa saling berinteraksi
dengan teman melalui media sosial online. Social
media adalah sarana pergaulan social secara online didunia maya. Dengan
sosmed kita dapat berbagi, berkomunikasi, saling kirim pesan dll. Yah.. kita
dapat berinteraksi dengan sesama manusia layaknya di dunia nyata, dengan lebih
mudah tanpa bertatap muka. Dahulu, orang ingin menunjukkan sebuah gambar harus
saling bertemu, atau menunggu beberapa hari sampai paketan ‘gambar’ tersebut
sampai ditangan penerima. Namun kini, semua bisa dilakukan dengan hitungan
detik. Dengan salah satu akun sosial media, kita dapat mengirim ‘gambar’ bahkan
tidak hanya satu orang yang dapat melihatnya, ribuan pun bisa melihat dengan
mudah sesuai kemauan kita.
“Pisau
akan bermanfaat, apabila digunakan dengan tepat, dan juga akan bahaya jika
digunakan dengan tidak tepat”. Istilah itu juga berlaku dengan akun sosial
media. Meskipun sosial media adalah bisa dikatakan sebagai perangkat lunak dan
tidak mungkin menyakiti seseorang (secara fisik). Ternyata efek dari ketidak
tepatan dalam penggunaan akun sosial media ini sangatlah fatal. Beberapa bulan
lalu, sempat booming tentang ‘kasus penghinaan seseorang terhadap salah seorang
artis, di akun instagram pribadinya’, ‘kasus pelecehan seksual yang terjadi,
dimulai dari perkenalan di facebook’, dan yang lagi hits sekarang yakni
beredarnya kabar-kabar hoax (tidak benar) yang sangat pesat. Hal itu jelas
dapat merugikan pihak-pihak yang tertipu. Apalagi dengan sosial media, apapun yang kita
post dapat dilihat ribuan orang dengan mudah, dan dari bermacam-macam usia,
latar belakang, suku bangsa Negara, dan lain-lain.
Sayang
sekali bukan, kemudahan yang kini ada malah jadi sesuatu yang menyulitkan
kehidupan. Biarkan semua ini terjadi dengan tertib dan indah, sesuai dengan
tujuan awal penciptaan sosial media ini. Mari awali perubahan dari diri
sendiri, tak usah muluk-muluk kita rubah sesuatu dari mulai yang terkecil.
Yakni tata cara bersosial media yang baik, oleh kita. Berikut tips yang biasa
saya gunakan dalam bersosial media,
Pertama, kita
gunakan sosial media sebagai media kebaikan. Entah itu untuk menjalin
silaturahmi dengan teman lama, saudara jauh, saling berbagi pengalaman dan
pengetahuan, mencari dan berbagi informasi-informasi factual dan actual yang
pastinya penting dan bermanfaat, mengembangkan hobi dan bakat, dan lain-lain pokoknya
yang sekiranya baik-baik untuk kita dan juga orang lain. Kedua, tidak melakukan sesuatu yang tidak berguna untuk diri kita
dan juga orang lain. Entah itu mengakses dan membagikan. Akses sesuatu yang
bisa ‘membaikkan diri kita’, dan yang perlu kita ingat, harus melek kebenaran. Karena telah kita
ketahui bahwa banyak ‘hoax’ di sosial media ini. Ambil langkah aman, cek
kebenaran sebelum membagikan. Oh iya, hindari curhat tidak penting di sosial
media. Yang komen dan like belum tentu benar-benar peduli dan hal itu akan
menunjukkan kelemahanmu. Apalagi untuk menjelek-jelekkan seseorang. Ketiga, Hindari nimbrung komentar,
hindari perdebatan meski kau tau itu salah. Keempat, hadapi semua isu atau kabar yang tersebar di akun sosial
media dengan santai, jangan tergesa-gesa. Lagi-lagi jangan mudah percaya begitu
saja.
Perlu
di ingat untuk menjadi tameng kita dalam bersosmed. Akun Sosial media kita bisa
di nikmati oleh ribuan orang. Karena postingan-mu adalah harimaumu. Bijaklah
dalam bersosmed.
0 komentar:
Posting Komentar