
By : Siti Khoirun Niswah
PP. Darun
Nun Bukit Cemara Tidar F3 No.4 Malang
Bercengkrama memang mengasyikkan, bahkan
kadang kala menjadikan terlena akan waktu. Waktu yang terus berjalan, ataukah
kehidupan yang lebih cepat berputar?. Dalam kehidupan, kita sering kali
melupakan pekerjaan apa yang sudah terlewatkan seperti tugas kuliah, tugas
keorganisasian, tugas rumah atau tugas-tugas yang lain. Kalau hanya dipikirkan
dan tidak segera dikerjakan, tugas-tugas itu akan terlewatkan dan tidak terselesaikan. Pekerjaan apapun jika
tidak dikerjakan akan tetap menjadi pekerjaan, bahkan pernah sampai tidak
tuntas lalu menumpuk, menumpuk pada
akhirnya mengerjakan secara mendadak dan menjadi tidak sempurna seperti yang kita
inginkan bahkan kadang kala hanya sekedar mengumpulkan agar mendapat nilai (“yang
penting mengumpulkan”) tanpa ada
kelegaan tersendiri dalam hati,seseorang yang mengerjakan pekerjaan dengan
tuntas karna dirinya sendiri yang mengerjakan menjadikan seseorang itu
mempunyai kelegaan tersendiri dalam dirinya. Di dalam QS. Al- ‘Ashr ayat 1-3
yang artinya “demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang mengerjakan amal sholih dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Manusia dalam
kerugian, merugi karna menyia-nyiakan masa atau waktu. Tugas apapun tidak akan
pernah berhenti menemani kehidupan kita bahkan akan semakin bertambah, apa yang ada di depan
kita itulah yang seharusnya kita kerjakan, lebih baik lagi memplanning apa yang
bisa dikerjakan sekarang untuk pekerjaan yang akan datang. Ayat selanjutknya
menjelaskan, kecuali orang-orang yang mengerjakan amal sholih, yakni
mengerjakan pekerjaan, kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi diri kita sendiri
ataupun orang lain.
Pengalaman, pernah suatu hari satu minggu
full saya list pekerjaan dan tugas yang harus diselesaikan dalam waktu satu
minggu itu, apa yang harus diselesaikan pada waktu itu juga akan saya kerjakan,
dan memplanning pekerjaan lain bahkan memikirkan apa yang belum selesai sampai
tidak setoran mengaji di pondok dengan alasan banyak tugas. Hasilnya saya merasakan, kegiatan ngaji ditinggalkan
demi mengerjakan tugas, namun tugas itu tetep belum selesai. Hilang sudah waktu
itu, waktu dimana kita harus mengaji. Apabila mengikuti ngaji dan tidak
mengikuti ngaji, tugas itu sama-sama belum terselesaikan,kenapa tidak mengikuti
ngaji saja? ,toh tugas juga sama-sama belum selesai. Hal ini mampu saya petik
kesimpulan, bahwa saya harus mengerjakan apa yang ada di depan kita sekarang. Saat
jadwal mengaji, usahakan untuk mengaji, bersih-bersih ruangan, memasak,
membaca, selama pekerjaan baik itu dan tidak mendatangkan kemudhorotan atau
kema’siatan bisa kita lakukan, maka lakukanlah. Semua kegiatan atau tugas kita sebenarnya
adalah soal mengatur waktu. Pekerjaan apapun tidak akan habis, pasti sudah
selesaikan, muncul pekerjaan baru,tumbuh tugas baru. Sementara zaman dan waktu
berganti tanpa arah dan rencana. Kita yang menghabiskan waktu, atau waktu yang
menghabiskan kita?.
Maka dari itu, marilah mulai sekarang
kita jalankan aktivitas-aktivitas positif dan disiplin waktu, niatkan semua
pekerjaan sebagai ibadah. Sekedar memasak, kalau kita niatkan untuk ibadah akan
menjadi pahala besar,akan menjadi kelapangan hati yang luar biasa. Mungkin kita
memasak untuk dimakan teman-teman atau keluarga kita yang dimana teman atau
keluarga kita sedang belajar mendalami ilmu-ilmu pengetahuan, ilmu agama,
makanan yang kita masakkan menjadi penambah energy saat mereka belajar atau
bekerja. Hilangkan rasa yang resah saat tugas atau pekerjaan belum
terselesaikan dan jangan jadikan pekerjaan lain berkorban untuk satu pekerjaan
yang belum terselesaikan.
0 komentar:
Posting Komentar