
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Oleh Ninis Nofelia
"Antarkan aku untuk kembali"
Begitulah barangkali yang mengisi sanubari mereka saat
menceritakan perihal perjalanan ritualnya menyempurnakan rukun Islam yang ke-5.
Beberapa hari ini kami merasa gembira sekali dapat
berkunjung menziarahi kedatangan haji beberapa tetangga di kompleks tempat kami
tinggal.
Barokah do'a, itulah yang mungkin banyak menghias benak kami
sebagai penggerak langkah kami untuk banyak berkunjung. Selain ingin menambah
erat silaturahmi dan ingin mendapat nasehat-nasehat bernutrisi.
MasyaaAllah,
hati ini bergetar kiranya nampak aura bahagia pada setiap wajah yang kami
ziarahi, do'a-do'a mengiringi dalam setiap zam-zam yang dituang pada setiap sloki
yang disuguhkan pada kami.
Mata ini tak berhenti mengamati, gurat bahagia tiada henti
membumbui setiap cerita pengalaman beliau-beliau ini. Seakan ada rindu dalam
setiap lontar kata dan membisikkan dalam telinga. "Nak, sebenarnya aku
belum ingin pulang. Di sana enak sekali. Sudahlah, yang aku ceritakan mungkin
hanya 10% saja. Selebihnya datanglah sendiri ke sana, Nak! .nikmatilah,
segeralah berangkat ke sana selagi muda"
Mata yang berkaca-kaca dalam setiap selip hela napas dalam
bingkai cerita semakin membuat kuatnya azam untuk terus melangkah menujunya.
Di akhir do'a penutup, bu hajjah terlihat sibuk membawa
bingkisan-bingkisan untuk mengiring kami pulang. Sorot mata salam mereka seakan
berbicara. " Nak, pakai ya, semoga kelak kamu bisa seperti ini
nantinya".
Doa- doa menemani dalam setiap langkah. "Ya Allah,
mampukan melangkah ke rumah-Mu, sempurnakan Islamku..."
Malang, 20 September 2017
www.darunnun.com
0 komentar:
Posting Komentar