oleh: Alif nur lailiyah
Saat seorang anak dilahirkan dia hanya bisa menerima, tidak
bisa memilih mau menjadi sulung atau bungsu , dan juga dia pun tak bisa memilih
dia dibesarkan dikalangan orang kaya atau orang miskin sekaligus. dia juga
tidak bisa memilih ayah dan ibunya masih ada atau tinggal ibunya saja atau
tinggal ayahnya saja.
Semua itu takdir namun hanyakah berdiam diri dengan menerima
takdir begitu saja ? bukan kah Dia masih bisa mengabulkan permintaan mu yang
lainnya. Apakah karna takdir tidak berada dikalangan orang kaya kamu menyerah,
apakah menjadi si sulung kamu hanya diam saja karna diatasmu tidak ada yang
kamu tiru, bangkitlah karna tidak selalu dia yang berasal dari keluarga tidak
berada dia akan menjadi miskin keturunan dan menjadi si sulung kamu
akan bermalas – malasan dan merasa terbebani dengan saudara – saudara yang
berada di bawahmu ?, karena mereka mungkin ayah ibu mu terlalu fokus dengan
mereka ?
Cukuplah kawan , cukup lah mereka saja yang kekurangan
jadikanlah dirimu sebagai orang yang pertama merubah takdir semua itu ,
cukuplah kamu yang merasa kurang jangan sampai adik – adikmu merasakan seperti
mu, mungkin jika dulu orang tua mu mengingikan kau sampai SLTA saja dan
kemudian kamu harus bekerja maka cukuplah kamu yang merasakan itu semua ,
dinginnya cuaca malam , merasakan panasnya mesin industri , tangan yang lembut
menjadi kasar hanya karena dikejar setoran , belum lagi nyayian supervisor saat
pekerjaan itu tak sesuai keinginannya .
Apakah menjadi buruh itu lah cita – cita mu , apa karna
tidak ada pendidikan yang bagus dikotamu itu menjadi alasan mu untuk berdiam
diri disitu saja , cukuplah ayah ibu saja yang menjadi buruh mereka – mereka yang
ingin mengambil kekayaan negri kita itu. Bangkitlah Sadarlah sampai kapan kau
akan seperti itu ? .” Tidak ada yang tak mungkin di dunia ini selama allah
tuhan kita “ gengam mimpimu , raihlah dengan sungguh – sungguh tuhan tak tidur.
Abaikan mereka yang mencacimu dengan berkata , ah tidak
mungkin.....!, abaikan mereka yang berkelimang harta dengan kasih sayang ayah –
ibu yang selalu memperhatikannya , karna setiap orang tua selalu punya cara
tersendiri untuk menuangkan kasih sayangnya kepada anak – anaknya, apalagi
untukmu si sulung jangan ada kata orang tua ku lebih sayang kepada adik – adik ku
karna sesungguhnya orang tua mu ingin mendidikmu dalam masa panjang agar kau
tak lemah , manja karena bahumu akan selalu dibutukan adik – adikmu , sikap mu
itulah yang akan menjadi contoh ktika ayah dan ibu sudah tiada nanti.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar