Pondok Pesantren Darun Nun Malang

Oleh Ninis Nofelia MPAF
Mengunjungi
Hutan Kota Malabar sebagai wahana rekreasi keluarga bisa menjadi pilihan yang
tepat untuk menyegarkan pikiran setelah penat dalam rutinitas beraktivitas. Hari
ini, Kamis (17/08/2017), keluarga besar pondok pesantren Darun Nun menikmati
bersama pesona hutan kota Malabar bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun
Republik Indonesia yang ke-72 tahun. Rekreasi kali ini tidaklah biasa, Abi
Halimi (panggilan akrab kami kepada beliau sebagai pengasuh pondok pesantren)
mengajak kami untuk menikmati pemandangan dan juga hidangan yang telah bersama-sama
dipersiapkan sebelumnya. Menu sederhana “Rujak Manis” yang membuat suasana
bertambah istimewa.
Kami duduk
bersama di pinggiran jalan setapak yang biasanya dilalui para pengunjung. Karpet
pun digelar, kemudian kami berbincang bersama sambil mencolekkan buah-buahan ke
dalam sambal kacang buatan para santri. Rasa gembira tak terkira karena cukup
mengobati rindu keluarga di kampung halaman. Serasa berlibur bersama ayah, ibu,
kakak dan adik. Momen-momen seperti ini sangat berkesan karena menambah
keakraban antara seorang guru sekaligus ayah dan ibu bagi anak- anak didiknya.
Abi Halimi membuka perbincangan dengan cerita
dan motivasi. Beliau menyampaikan beberapa pesan kepada para santri agar
senantiasa semangat dalam menulis dan berkarya apapun. Karena suatu beradaban
dikenal melalui karyanya. Apabila mengalami kebuntuan dalam menggali inspirasi,
carilah cara agar kembali menemukannya, salah satunya dengan cara rekreasi
bersama seperti ini. Sebelum pulang Abi berpesan bahwa jadikan menulis
sebagai sarana ibadah agar kita bisa memberi lebih banyak kemanfaatan bagi yang
lainnya. Bangkitkan rasa percaya diri dan semangat dalam berbagi kebaikan.
Hutan Kota
Malabar, menjadi saksi kami menghirup udara segar di jantung kota Malang. Tak hanya
udara yang segar namun juga penyegaran-penyegaran yang lainnya. Membuka cakrawala
berpikir, mengundang inspirasi dan menambah motivasi. Di hari merdeka ini, kami
bersama-sama mengucap syahadat cinta, memerdekakan diri dari belenggu- belenggu
kepayahan.
Malabar, 17 Agustus 2017
www.darunnun.com
0 komentar:
Posting Komentar