Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Setelah solat di masjid. Ada yang menarik terjadi di depan mata saya
.
.
.
Maimunah : *Plaaaaak* (sambil memukul lengannya) "yey ! Mati juga"
Munaroh : (menghampiri penasaran) "Lagi ngapain sih mun?"
Maimunah
: "Lagi nangkepin nyam........sttttt!! Diem dulu!" Tangannya mulai
mengincar sesuatu dan "Plaakkk.." mendarat di pipi mulus Munaroh.
Munaroh: (Kesakitan bercampur marah) Diem dulu kamu! (Mencoba membalas dengan memukul nyamuk yang ada di jidat maimunah).
Tapi
nyamuk yang diincarnya terbang hinggap di lengan temannya itu.
Diincarnya lagi dan tetap saja tak berhasil. Akhirnya nyamuk itu
berputar-putar diikuti dua anak yang gemas tak tertahankan.
.
.
.
Diam-diam aku menyadari sesuatu...
Bismillah,
Dengan
nama Allah yang keagunganNya tak memiliki tara, sungguh tak akan lepas
bibir bertasbih dan bersukur saat sejenak kau pikirkan keagunganNya,
keagungan yang tertulis dalam seluruh hamparan bumi ini termasuk dalam
diri kita.
Bagaimana tidak? bahkan sejuta informasi tentang diri
manusia mampu Ia simpan dalam untaian-untaian DNA yang tersusun dari
gugus gula, pospat dan basa N, yang saling mengikat dengan ikatan
hidrogen.
Pernahkah terpikirkan olehmu ? bagaimana ia bisa
tersusun rapi, kemudia saling mengikat membentuk rantai Double Helix,
yang mampu menyimpan silsilah suatu organisme yang terkubur jutaan tahun
lamanya.
"Lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan"?.
Hatiku tersentuh saat mencoba mengaitkan ayat ini dengan siklus sel yang terjadi dalam tubuh kita.
Pernahkah
kau berpikir bagaimana protein yang menyusun tubuh ini terbentuk dari
mekanisme sel hingga mampu menjadi molekul penting dalam diri kita?.
Proses
yang begitu rapi dari transkripsi hingga proses translasi penterjemahan
kode-kode Gen menjadi asam amino yang kemudian membentuk rantai-rantai
polipeptida.
Bukankah proses itu berjalan dengan sendirinya?.
Adakah diri kita yang memerintahkan hal itu ?.
Bayangkan
andai saja satu kode salah di terjemahkan, bisakah kau terka apa yang
akan terjadi pada tubuhmu? sungguh tak akan ada kejeniusan manusia yang
mampu menciptakan sistem nan kompleks seperti itu, itulah keagungan
Allah. Keagungan yang tak memiliki tara.
Seharusnya kita sebagai
manusia yang diciptakan oleh Allah dengan kemampuan berfikir serta
memiliki otak dengan kapasitas RAM yang jauh lebih besar dari pada
komputer seharusnya lebih banyak bersyukur. Dan seharusnya kita juga
bisa belajar dari seekor makhluk kecil seperti nyamuk contohnya.
Teman-teman
pasti tahu Nyamuk bukan? Yah, Nyamuk adalah makhluk kecil yang selalu
saja di anggap sebagai pembawa penyakit bagi manusia. Coba sesekali kita
berfikir bahwa Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada hikmahnya.
Nah, inilah saatnya kita berfikir bahwa apa sebenarnya tujuan Allah
menciptakan mahkluk kecil ini.
Salah satunya adalah manusia bisa bercermin dari kegigihan dan ketangguhan hidup seekor Nyamuk.
Tahukah
kalian bahwa setiap detik jiwanya selalu terancam bahaya?. Untuk
menyambung hidupnya saja, meraka harus berteman dengan kematian. Tetapi
walau demikian seekor nyamuk tetap berusaha mencari cara untuk tetap
bertahan hidup. Dari hadirnya nyamuk kita bisa renungi bahwa cobaan
hidup yang kita alami tidak sesulit dan semalang nyamuk.
Oleh
karena itu kita sebagai manusia malulah untuk mengeluh saat tertimpa
musibah atau masalah. Malulah untuk merasa lemah ketika apa yang kita
semogakan hanya menjadi semoga semata, karena di dunia ini tak ada
manusia lemah, yang ada hanyalah manusia yang malas berusaha.
Kadang
kala ada saatnya jalan buntu menghalangi niat kita, tapi yakinlah jalan
buntu itu adalah alat untuk mengukur sekuat apa daya juang kita.
Seperti yang tercantum pada surat Al-Baqarah "Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Maka marilah untuk
tetap berhusnuzon terhadap apa yang telah diberikan Allah, mulai lah
berfikir baik tentang apa yang menimpa kita. Mulai lah berusaha untuk
mencapai apa yang ingin di capai, karena disetiap ada kemauan disitu lah
jalan selalu ada :).
Malang, 27 Februari 2017
Oleh : Intani Sholihah Hafizatul Husna
http://intanhafiz21.blogspot.co.id/
www.darunnun.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar