Sajak Sendu
(Puisi
Berantai)
Oleh: Santri Darun Nun
& Komunitas Sanggar Pena Malang
Membuka
celah cahaya,
Diantara
semilir angin
Menghembus...
Dan
aku bukanlah pengagum sepi,
Tapi
aku hanyalah sosok penikmat
Hadirnya
hening, karena tanpa kamu sadari,
Hening
lebih berharga
Dari
ia yang hanya berlalu-lalang
Inilah
ekspresi Tuhan,
Yang
tak dapat dijangkau angan, melebur dengan segala perasaan
Mungkin
sepoi itu tlah hilang,
Lantas
kau duduk tertampar panas yang mengambang...
Elegi
pantulan sinar yang semburat,
Kau
terima lapang dada, nyatanya dahi berurat
Bukanlah
sebuah emosi yang bergairah,
Bukan
juga juntaian hasratyang mengepak
Namun
hanya sebuah buliran do’a yang berdendang
Oh...Tuhan...
Beraninya
dia mempermainkan lakon perasaan
Kami,
yang tertatih merangkak dalam kehidupan,
Dia
hanya tertawa bersama para ciptaan...
Aku
terombang-ambing...
Bagaikan
terbang tertiup angin
Anganku
hilang seketika, seperti angin yang tak pasti
Entah akan kau bawa kemana
Tak hanya ungkapan saja yang kuinginkan
Namun kuingin kepastian
Datangnya cahaya dari celah
Tuk soroti hatiku, yang gelap akan angan
Cahaya... cahaya..., kutunggu datangmu
Kunanti
dekapmu
Dengan
segala rasa rindu yang menusuk kalbu
Namun...
Bertemu
denganMu, ku takut...
Bingung,
Hati
sesak penuh dengan dzatMu,
Lalu...
Tetap
kunanti cahaya itu menerobos angkuhku
Mengoyak
setiap kegelapan dna kesombongan
Ia
megambil alih
Dan
aku hanya tersenyum kaku
Benar,
Hanya
Dia Pemilikku pun yang mampu menyembuhkan kalbu
Malang, 26 Februari 2017
PP. Darun Nun
Acara “Silaturahim Kepenulisan”
www.darunnun.com
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar