Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Oleh: Ninis Nofelia MPAF
Di
sudut masjid kedua mata ini termangu,
memandang bocah-bocah kecil berlarian dengan riangnya. Inilah anugerah, dimana
aku berkesempatan setiap sorenya memandang senyum murni yang tak bercampur
dengan kebohongan apapun. Binar matanya menyampaikan kejujuran, gerak
langkahnya menyampaikan kebebasan. Rasanya ingin sekali kembali pada masa itu.
Tapi, waktu telah membawaku tak
sebagai mereka tetapi sebagai pendamping mereka.
Mendampingi
mereka untuk belajar dan mengajar Al-Quran adalah suatu kenikmatan yang tiada
menjemukan. Meski hanya 60 menit bersama mereka, sangat cukup melepaskan
kepenatan dalam relung jiwa. Berdiskusi dengan mereka adalah sesuatu yang
mengasyikkan. Banyak hal-hal baru yang mereka ceritakan menambah pundi-pundi
inspirasi. Seandainya aku bisa mengantongi senyum-senyum mereka tentu aku akan
mengumpulannya dan kujadikan racikan pengganti multivitamin penjaga stamina.
Semangatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan membuatku iri saja. Mungkin
orang melihat mereka sedang memperhatikanku, gerak tanganku, juga semua mengikuti
instruksiku, tapi dibalik itu justru merekalah yang telah berhasil mencuri
perhatianku.
Wahai
putra-putri yang aku cintai karena Allah semoga Al-Quran menyemaimu hingga kita
tumbuh dan berkembang bersama. Menyimpannya tak sekedar di lisan saja. Semuanya
kan merasuk berdzikir dalam setiap partikel tubuh kita, hingga mengendap dalam
sanubari dan setiap gerak langkah kita.
Allahummarhamnaa
bilQuran...
Malang,
25 Januari 2017
0 komentar:
Posting Komentar