Oleh
Dewi Fajariyah
1) Teori Weber tentang Manusia
Teori Weber tentang manusia paling baik didekati melalui
penciriannya atas empat jenis tindakan manusia. Dengan memakai pandangannya
tentang tipe ideal, Weber memulai analisisnya dengan mengambil dari serangkaian
tingkah laku manusia cita-cita tingkah laku rasional yang ia sebut zweckrational
atau rasional tujuan.
Bentuk orientasi ini mencakup perhitungan yang tepat dan
pengambilan sarana-sarana yang paling efektif untuk tujuan-tujuan yang dipilih
dan dipertimbangkan dengan jelas, atau sasaran, seorang pelaku dalam terang keadaan-keadaan
khusus tindakannya dan efek-efek sampingan yang diperkirakan ada sarana-sarana
yang diikuti dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan lainnya yang mungkin
dimiliki pelaku tersebut. Pandangan ini adalah sebuah kerangka pikir yang
sangat utilitarian atau instrumentalis. Kerangka pikir ini logis, ilmiah dan
ekonomis.
Analisis Weber mengenai jenis tindakan rasional ini tidak
menyiratkan bahwa manusia selalu bertindak rasional. Sejauh tingkah laku aktual
mendekati tipe ideal rasional tingkah laku aktual mendekati tipe ideal rasional
tingkah laku itu langsung dapat dimengerti (dan dengan adanya pengetahuan
tentang tujuan-tujuan dan sarana-sarana yang tersedia, dapat diprediksi) tetapi
tingkah laku aktual sangat sering menyimpang dari model rasional itu.
Lagi pula sejauh mana tingkah-laku manusia bersifat rasional tujuan
berbeda-beda menurut jenis masyarakat yang bersangkutan, rasionlaitas sarana
tujuan yang paling khas dari kelompok-kelompok yang tersusun secara birokratis.
Yang kedua dari empat jenis tindakan sosial Weber adalah tingkah laku wetrational
atau rasional-nilai. Menurut model ini seorang pelaku terlihat dalam nilai
penting yang mutlak atau nilai kegiatan yang bersangkutan. Dia lebih mengejar
nilai-nilai daripada memperhitungkan sarana-sarana dengan cara yang secara
evaluatif netral. Di sisni rasionalitas kalkulatif muncul hanya dalam pilihan
atas sarana-sarana-sarana yang paling efektif untuk tujuan-tujuan yang dinilai,
dan secara khas nilai-nilai menentukan pilihan sarana-sarana dan juga tujuan,
sehingga sebuah tujuan yang secara moral baik mesti dicapai hanya dengan sebuah
sarana yang secara moral baik. Manusia yang mengatakan kebenaran apa adanya
jelas bertindak secara rasional nilai, tetapi juga benar bahwa semua tingkah
laku manusia yang rasional mengandung sebuah unsur rasionlaitas-nilai karena
pencarian tujuan-tujuan secara logis dalam segala bentuk mengandaikan bahwa
tujuan-tujuan ini dinilai oleh si pelaku.[
Ketiga, Weber memiliki sebuah tipe ideal untuk tindakan afektif
atau emosional, yaitu tingkah-laku yang
berada dibawah dominasi langsung
perasaan-perasaan. Disini tak ada rumusan sadar nilai-nilai atau kalkulasi
rasional sarana-saran yang cocok. Tindakan
ini sama sekali emosional dan karenanya tidak rasional.
Weber mempunyai sebuah kategori keempat untuk tindakan manusia yang
diberi nama ‘tradisionalis’untuk mencakup tingkah laku berdasarkan kebiasaan
yang muncul dari praktik praktik yang mapan dan menghormati otoritas yang ada.
Jenis tingkah laku tak bisa dianggap cukup sebagai tingkah laku yang
dimaksudkan dan karenanya sebagai tindakan sejati, tetapi Weber memperhitungkan
intensionalitas sebaga sesuatu yang implisit dan rrelatif berada di bawah
sadar, dan dalam segi ini tindakan tradisional bukannya tidak sama dengan
tindakan afektif.
Keempat jenis tindakan ini lebih daripada sekedar
piranti para sosiolog: keempatnya adalah cara-cara para individu memberi makna
pada tindakan-tindakan mereka dan bagi Weber, mendasarlah bagi kodrat manusia
bahwa dia berusaha memberi anti tertentu kepada hidupnya. Oleh karena itu,
manusia adalah suatu makhluk religius dalam arti bahwa bahkan kegiatan-kegiatan
ekonomisya mengandaikan pandangan dunia umum tertentu yang ia pakai untuk
membuta kehidupannya dipahami
~Semoga bermanfaat~
PP. Darun Nun
Perum Bukit Cemara Tida Malang
0 komentar:
Posting Komentar