
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Oleh: Ninis Nofelia
Menikmati secangkir hikmah di tepi surau kecil di dalam kediaman
keluarga Abah Wicaksono. Belum lama
ini, agenda pagi saya beralih ke surau mewah itu. Mengaji bersama Ummik Puspa,
menyimak bacaan beliau sambil menikmati indahnya suasana alami yang sengaja
dihadirkan di rumah megah itu. Entahlah, serasa mengaji di tepi sungai
pedesaan.
Nampak asri dan wangi. Gemericik air kolam juga debur air akibat
loncatan ikan berenang semakin meyakinkan seakan saya benar-benar berada di
tepian sungai sesungguhnya. Ah, semakin membuatku betah saja mengaji di sana. Seperti
inilah biasanya yang saya lakukan bersama ibu dan adik saya di rumah ketika
liburan. Saling menyimak bacaan Quran setiap pagi ba’da subuh. Sangat mengobati
rinduku pada ibu di tanah rantau, yang mungkin sebenarnya sering ditanya kapan
kepulangannya, haha.
Tadarrus qobla
Ramadhan. Setiap ba’da shubuh,saya lihat pesan yang masuk “hari ini
ngaji mbak”. Beliau bilang tak mau kalah
dengan santri-santri TPQ Baiturrahman. Haha. Rasanya lebih tepatnya “saya yang
mengaji” pada beliau, gak mau kalah semangatnya dengan ibu-ibu yang
kesibukannya luar biasa tapi mengajinya juga luar biasa. Seusai mengaji Quran
bersama, sebelum pulang, sering kita mengobrol. Yah, macam-macam. Terkadang tentang
tajwid, kue, mukenah, bisnis, manajemen, psikologi, keluarga, hot news, dan
lain sebagainya. Entahlah, jika harus ada kuliahnya saya harus menempuh berapa
SKS dan berapa rupiah yang harus saya keluarkan. Tapi ini anugrah yang luar
biasa dari Allah. Rindu mengaji bersama ibu di rumah terbayarkan, pula mendapat
bonus ilmu-ilmu yang mungkin saya belum pernah menempuhnya di bangku sekolah. Diri
ini menganggapnya bahwa ini adalah hidangan dari langit. Menikmati secangkir
hikmah di setiap pagi. Seakan melengkapi hidangan-hidangan lezat dari Darun Nun
& kampus UIN Malang tentunya.
Pesan Abi
Halimi. Harus selalu bersyukur pada Allah yang menempatkan kita dimanapun
itu. Ada pesan yang ingin Allah sampaikan, ada kejutan yang mungkin tak akan
kita duga sebelumnya. Allah hendak menjadikan kita apa kelak. Tetap istiqomah
dalam kebaikan, hanya kepada-Nya kita bertawakal.
Bersambung…
Malang, 15 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar