Dalam zaman modern ini, pesantren tidak bisa dipandang dengan mata
sebelah lagi. Karena banyak kita lihat jebolan pesantren juga memiliki
kemampuan luar biasa yang bisa mengalahkan jebolan bukan pesantren. Maka ini
menjadi pertanyaan besar bagaimana mencetak generasi pesantren yang bisa
mumpuni di bidangnya, professional, budi yang agung, dan memiliki skill yang
bisa bermanfaat untuk masyarakat. Santri yang tidak hanya mahir ketika membaca
kitab, namun pandai juga membaca keadaan zaman kemudian mampu memberikan solusi
dalam setiap permasalahan. Santri yang tidak hanya taat pada titah Kiai namun
pandai juga bersosialisasi dengan berbagai kalangan masyarakat. Santri yang
bukan hanya dakwah di dalam masjid tapi mampu juga menebar kebaikan dimanapun
dan kapanpun dengan sikap dan tutur kata yang mulia.
Jika kita ingin menelaah sedikit kehidupan sehari – hari kita tentu
tidak akan bisa berpisah dengan asas-asas Fisika. Coba saja kita lihat, setiap
lampu yang menjadi penerang dirumah kita, Ayah yang mengendarai sepeda motor,
Ibu yang sedang memasak atau menyetrika, atau kita sendiri yang sedang
menggunakan laptop ketika membaca tulisan ini. Ini semua tidak akan terlepas
dari yang namanya Energi. Semua membutuhkan energi yang kita peroleh dari
sumber daya alam yang tidak bisa di perbaharui. Maka dalam ilmu fisika, kita
sangat dianjurkan untuk menghemat energi tersebut, misalnya lampu yang tidak
kita gunakan sebaiknya dimatikan, jika perjalanan yang akan kita tempuh tidak
terlalu jauh alangkah baiknya kita jalan kaki, hitung hitung juga olahraga dan
tentu menghemat BBM, dan banyak lagi keseharian kita yang kadang kita anggap
sepele padahal akan berdampak besar. Karena energi yang ada di dalam bumi kita
ini tentu sedikit demi sedikit akan berkurang dan akan habis. Lalu apa yang
akan menjadi bekal untuk anak cucu kita nanti dalam mengarungi kehidupannya? Jika
kita saat ini tidak mampu berhemat dalam keseharian kita. Untuk itu sangat
diperlukan energi energi terbarukan untuk mengganti energi yang akan punah ini.
Maka pesantren impian perspektif fisika bisa kita bangun dengan
pesantren yang mandiri. Dimana selain santri belajar agama, santri juga akan
dibekali dengan ilmu alam dan kehidupan, seperti bertani, beternak, atau
wirausaha. Mindset mereka dibangun dengan paradigm yang harus menciptakan
lapangan kerja sendiri, bukan mencari lapangan kerja. Mental mereka haruslah
pekerja keras yang tangguh, yang punya mimpi mimpi besar. Selain mereka ahli
dalam ilmu agama, mereka juga tidak gagap teknologi sehingga tahu perkembangan
zaman. Karena hidup dibutuhkan keseimbangan antara dunia dan akhirat,
bekerjalah seakan akan engkau hidup selamanya, dan beribadahlah seakan akan
kamu akan mati besok pagi.
Wallahua’lam
Izzati Ruba’ie
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar