Oleh: Nilatul Mufarrihah
Pondok Pesantren Darun Nun
Pondok Pesantren Darun Nun
”Nduk..
duwite wes tak titipne neng cacak e”. Itulah rangkaian kata yang di kirim
laki-laki yang setengah sepuh melalui pesan singkat tadi siang itu. Hinga
bingar kesumringahan saat itu mengahiri
raut wajahku yang mulai layu dan gerak fisikku yang mulai lunglai. Saat itu
pula hatiku berbisik “ Berdosalah dan menangislah diriku ini yang belum pernah
bisa membalas kebaikan, kasih sayang dan sentuhan-sentuhan persuasif yang
selalu beliau suguhkan kepada diriku ini, setidaknya untuk membuatnya tersenyum
lebar. Laki-laki itu tak lain adalah abiku sendiri.
Beliau adalah sosok yang luar biasa bagi diriku.
Seorang laki-laki yang sangat betanggungjawab untuk keluarga. Beliau selalu
mengecek keadaan kesehatan maupun keadaan keuangan anaknya, ketika anaknya
sakit beliau selalu merawat dengan curahan kasih sayang luar biasa. beliau rela
tidak tidur semalaman demi menjaga anaknya yang sakit. Ketika anakknya mau
balik ke pondok beliau pasti bertanya
apakah uangnya masih ada nak? ketika diriku menjawab “Tasek wonten bi”, meskipun
sebenernya uangku sudah habis. Tapi
ketika beliau ada uang pasti langsung beliau di kasihkan , namun ketika beliau
belum ada uang, senggang beberapa hari, pasti ada sms kalau uangnya sudah di
titipkan ke kakak sepupu saya, meskipun beliau harus mencari pinjaman untuk
membiayai anaknya. Beliau tidak pernah
sedikitpun mengeluh. Beliau sosok yang
keras mendidik anak-anaknya, namun kasih sayangnya mampu mengalahkan semua itu.
Dan masih banyak beribu kebaikan yang tak sanggup diriku tuk membalasnya.
Untuk abi
dan emakku maafkan anakmu ini yangbelum bisa dan tidak akan pernah mampu membalas segala
kebaikan dan kasih sayang panjenengan berdua. Anakmu ini belum bisa menjalankan
apa yang Allah perintakan dalam al qur’an “Wabilwalidaini ihsana”. Tak sedikit
abi dan emak yang lain yang memiliki tanggungjawab yang sama seperti orang tuaku.
Anakmu ini hanya bisa mendoakan semoga kelak Allah yang akan membalas semua
kebaikan dan kasih sayang panjenengan berdua dengan surganya. aamiin
0 komentar:
Posting Komentar