Evi
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Bukit Cemara Tidar Blok F3 No. 4
Seorang teman mengajakku untuk menghadiri
sebuah seminar. Tertarik rasanya ketika mendengar bahwa seminar tersebut
diselenggarakan oleh sebuah organisasi yang cukup besar di kampus UIN Malang. Keluarga
Besar Mahasiswa Bidikmisi (KBMB) namanya. Sebuah rangkaian acara yang telah
biasa disuguhkan pada bulan Maret yaitu “BIOMA” atau “Bidikmisi on March”.
Tahun
2016, salah satu rangkaian acara BIOMA adalah seminar nasional dengan tema “Revitasisasi
Peran Pendidikan dalam menyiapkan Generasi Emas 2045” yang diselenggarakan pada
24 Maret 2016. 2045 merupakan tahun pilihan yang menunjukkan arti 100 tahun
kemerdekaan Indonesia. Salah satu pemateri sekaligus tokoh agama favoritku
adalah Prof. Dr. H. Imam Suprayogo yang kerap disapa Prof Imam.
Pada kesempatan tersebut, Prof Imam memberikan sebuah konsep dalam pembentukan generasi emas 2045. Pertama, beliau mengaitkan tema dengan surat at-Tiin. Ayat pertama surat at-Tiin yakni memiliki arti “demi buah (tin) dan buah (zaitun)”. Kedua buah tersebut diibaratkan seperti kemaluan bagi seorang wanita dan seorang pria. Kemudian beliau sambung dengan ayat ketiga yang memiliki arti “dan demi kota (Mekah) yang aman ini”. Jika dikaitkan maka mengandung makna bahwa negara yang aman yaitu negara yang seluruh warganya menjaga “buah” tersebut baik wanita maupun pria. Kedua, generasi yang cerdas dan memiliki kelebihan. Salah satu wujud dari poin kedua ini adalah perilaku yang mengedepankan hati. Beliau bertutur bahwa semua anggota badan adalah bukan pemilik atas anggota badan tersebut, hatilah yang memiliki semuanya. Hati inilah yang harus dididik agar semua organ tubuh mengikuti kebaikan hati. Selain itu, beliau juga berujar bahwa mendidik hati dilakukan dengan melakukan segala sesuatu dengan hati. Ketiga, Ulul Albab dengan pilar Kedalaman Spiritual; Keagungan Akhlak; Keluasan Ilmu; dan kematangan Profesional. Ulul albab merupakan sebuah konsep yang memiliki makna dzikir, fikir, produktif ciptakan teknologi. Seorang yang ulul albab akan selalu ingat kepada Allah dan merenungkan penciptaan langit dan bumi serta memenuhi keempat pilar tersebut.
Sebelum menutup pembicaraannya sebagai pemateri pertama
dalam seminar nasional BIOMA, Prof Imam mmenyebutkan tiga hal yang harus
dilakukan agar ketiga konsep dalam pembentukan generasi emas 2045 terwujud,
yaitu generasi masa depan harus didekatkan dengan kitab suci (al-Quran);
didekatkan dengan tempat ibadah; dan didekatkan dengan pemuka agama. Pada kesempatan tersebut, Prof Imam memberikan sebuah konsep dalam pembentukan generasi emas 2045. Pertama, beliau mengaitkan tema dengan surat at-Tiin. Ayat pertama surat at-Tiin yakni memiliki arti “demi buah (tin) dan buah (zaitun)”. Kedua buah tersebut diibaratkan seperti kemaluan bagi seorang wanita dan seorang pria. Kemudian beliau sambung dengan ayat ketiga yang memiliki arti “dan demi kota (Mekah) yang aman ini”. Jika dikaitkan maka mengandung makna bahwa negara yang aman yaitu negara yang seluruh warganya menjaga “buah” tersebut baik wanita maupun pria. Kedua, generasi yang cerdas dan memiliki kelebihan. Salah satu wujud dari poin kedua ini adalah perilaku yang mengedepankan hati. Beliau bertutur bahwa semua anggota badan adalah bukan pemilik atas anggota badan tersebut, hatilah yang memiliki semuanya. Hati inilah yang harus dididik agar semua organ tubuh mengikuti kebaikan hati. Selain itu, beliau juga berujar bahwa mendidik hati dilakukan dengan melakukan segala sesuatu dengan hati. Ketiga, Ulul Albab dengan pilar Kedalaman Spiritual; Keagungan Akhlak; Keluasan Ilmu; dan kematangan Profesional. Ulul albab merupakan sebuah konsep yang memiliki makna dzikir, fikir, produktif ciptakan teknologi. Seorang yang ulul albab akan selalu ingat kepada Allah dan merenungkan penciptaan langit dan bumi serta memenuhi keempat pilar tersebut.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Bukit Cemara Tidar Blok F3 No. 4
0 komentar:
Posting Komentar