Mungkin 20 atau 30
tahun kedepan, kita sudah tak lagi bisa dikenal banyak orang. Seiring
berjalannya waktu, kita akan menua dan akhirnya akan meninggalkan dunia yang
fana ini. Namun , itu semua tak berlaku pada seorang penulis, raga boleh saja
meninggalkan dunia ini, tapi karyanya, namanya, tulisannya, akan selalu
dikenang dan dibaca banyak orang. Ia akan abadi sepanjang zaman, banyak yang
mengenang dan mendoakan.
Walau mungkin ia
berasal dari penulis yang jauh dari jangkauan kita, tidak bisa bertemu langsung
dengan para pembaca, tetapi ia menjelma menjadi guru. Penulis akan memiliki
banyak murid yang kemudian bisa memberikan keilmuan baru bagi siapa saja yang
membacanya. Bukankah kita tau, ada tiga amal yang tidak pernah terputus dari
anak adam walau dia meninggal dunia, adala anak yang shalih, ilmu yang
bermanfaat dan amal jariyah. Selama ada orang yang mengamalkan apa yang kita
tulis, maka ia menjadi aliran pahala yang tak pernah terhenti.
Mengutip tulisan Ustadz
Salim.A.Fillah dalam karya beliau : seorang Penulis terpana ketika di akhirat
kelak, ketika menghadap Allah Swt, sambil bertanya Tanya kepada Allah, Ya
Allah, kenapa amalku sebanyak ini, dari mana datangnya semua amalan baik ini Ya
Allah, Engkau sungguh Maha Penyayang, tapi hamba rasa tak sebanyak ini amalan
hamba, maka Allah menjawab: Ini adalah semua karya tulisan yang engkau tulis,
setiap yang membaca mengamalkan apa yang kau tulis, dan itu semua yang membuat hambaKu yang lain
lebih dekat denganKu, kata Allah.
Penulis bersemboyan :
Hanya ini yang ku tahu, mari bagilah denganku apa yang kau tahu. Penulis
berniat diluruskan, ditunjukkan kekeliruannya, setiap pembaca menjadi menjelma
menjadi guru, bak seorang murid yang menyodorkan tulisannya kepada sang guru. semoga terus istiqomah menebar kebaikan.,
Izzati Ruba'ie
0 komentar:
Posting Komentar