Sebuah huruf tak akan
mampu memberikan arti bagi pemaknanya. Dua huruf pun belum tentu membentuk suku
kata yang mampu menyusun istilah untuk menyampaikan sebuah makna. Bahkan
rentetan huruf yang terangkai dalam sebuah kata dalam bait-bait kalimat pun
belum sanggup sepenuhnya mewakili kata-kata yang tersimpan di hati penuturnya.
Sejengkal kiprah jasmani pun merupakan
aksi nyata dari petuah hati. Gejolak mata yang menajam adalah satu bukti
tindakan yang menyimpan arti.
Terkadang antara hati, ucapan dan
tindakan memiliki ritme yang berlawanan. Niat utama adalah untuk menyemaikan
kebijakan namun ucapan yang tersampaikan justru menentang, maka pesan hati tak
akan tersampaikan. Niat tulus untuk menciptakan kedamaian, namun tak ada
tindakan yang ditunjukkan alias diam, maka tak akan ada tercipta keharmonisan.
Hati yang ikhlas akan dengan sabar
menuntun lisan dan menggandeng tindakan untuk berhati-hati menyampaikan niat.
Ketiganya tak dapat berdiri sendiri. Dibutuhkan sebuah kesempurnaan harmoni
antara hati, lisan dan tindakan agar niat itu dapat tersampaikan dari hati
seorang insan.
Evi
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Perum. Bukit Cemara Tidar Blok F3
No.4 Karang Besuki Sukun, Malang
Penulis puisi berbahasa Indonesia dan
Arab (sudah 7 Antologi yang ditulis), Penulis buku Pembelajaran Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Arab, Lingkungan Bahasa, dan lain sebagainya. serta terpanggil untuk menjadi Da'i dan mengaji diberbagai pondok di Malang. sekarang menjadi Dosen Tetap
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan pembina mata kuliah Sastra Arab Modern, Folklor Arab, Teori Sastra, dan Al-Arabiyah Li Aghrad Khassoh. serta mengajar Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab di
Pascasarjana UIN Malang menjadi Ketua Redaksi Jurnal
LiNGUA Humaniora UIN Malang, dan menjadi Khodim
Pondok Pesantren Darun Nun Malang.
Pernah belajar di
King Saud University dan Menyelesaikan Doktoralnya di
Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Menjadi Motivator Menulis, Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
0 komentar:
Posting Komentar