Tubuh semakin malam
semakin menggigil di tengah-tengah majelis yang insyaallah mulia dan berkah.
Para Habaib pun Berduyun-duyun hadir dalam majelis , Para hadirin bergembira
memuja-muja kekasih Allah. Semoga keberkahan selalu terlimpahkan kepada kita
semua, Amin.
Suara-suara Emas
melantunkan pujian-pujian kepada kekasih Allah. Di sini saya merasa heran ,
kagum, kaget, iba, ada seorang anak yang mampu membuat hati ini menjadi
teriris. Namun dengan adanya anak kecil ini saya merasa tersadar akan kelebihan
saya, dia saja yang mempunyai kekurangan terlihat kelebihannya. Namun saya
sendiri mempunyai kekurangan yang banyak , tapi kelebihanku juga belum tau.
Beda banget dengan si anak bersuara Emas ini.
Anak kecil yang masih ingusan ini
mampu menggetarkan panggung dan seluruh majelis dengan suara emasnya yang tiada
tara tandinganya, Namun hati rasanya ingin menangis, ketika menatap wajah
seorang anak ini. Masyaallah saya terkejut sekali melihat kedua matanya telah
di tutup oleh sang Khaliq, Mungkin ini suatu kebaikan bagi si anak ini agar
tidak melakukan maksiat mata di setiap perjalanan hidupnya. Subhanallah suara
merdunya dan lantunan sholawatnya menggetarkan alam seantera jagad raya.
Hikmah yang bisa di ambil dari si anak kecil di sini kita harus bersyukur dengan kelebihan indera yang sudah diberi oleh Allah SWT, kelebihan ini harus di kembangkan agar berkah. anak yang tidak sempurna mengikuti sholawat bersama masak kita kalah dengan anak yang tidak sempurna. semoga hati kita terbuka dengan pelajaran hari ini
semoga tullisan ini menjadi berkah untuk kita semua
Nur Alfiyatul Hikmah
0 komentar:
Posting Komentar