Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Menjemputmu dalam Ikhitiarku
Ketika jodoh tak kunjung menghampiri, apakah hanya
termenung, berharap tanpa henti oleh angan-angan semumu yang melambung tinggi.
Bangkitlah! Bersigaplah! Optimis! tuk menjemput jodohmu dengan rangkaian
ikhtiar syar’imu.
Telah
ditetapkan jodoh untuk kita ribuan tahun sebelum lahir didunia, Allah mengabadikan
jodoh kita pada pencatatan kitab lauhul mahfudz. Namun terkadang dalam kenyataanya
kita saat ini mungkin sedang merasakan galau yang luar biasa, hingga muncul
dalam benak kita mengapa jodohku tak kunjung datang seakan terasa sulit dan
lama sekali kehadirannya. Stop galau! Kegalauan seperti ini harus diberantas.
Jika kamu masih galau ingat dalam firman-Nya pada surat Ar-Rum ayat 21 yang
artinya “antara tanda-tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah adalah Dia menciptakan
dari sejenismu pasangan-pasangan agar (kamu) masing-masing memperoleh
ketenteraman dari (pasangan) nya, dan dijadikannya diantara kamu mawaddah
dan rahmah. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir”.
Sangat
jelas dalam ayat tersebut, bahwa Allah telah menetapkan pasangan untuk
masing-masing dari kita. Maka tidak sepatutnya untuk kita galau maupun memiliki
rasa kekahawatiran yang berlebihan. Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
adalah kuatkan keimanan (keyakinan) diri kita terhadap qadr (ketentuan mutlak)
dengan berikhtiar disertai rasa sabar, doa
dan tawakkal. Kita semua dapat memulainya dari ikhtiar secara lahir maupun
batin, diantaranya dapat kita lakukan sebagai berikut:
1.Tunaikan
perintah Allah baik yang wajib ditambah amalan sunnah dan jauhi perbuatan yang
dilarang oleh Allah.
2.Berwudhu
,sholat lalu berdo’a
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu
ia menuturkan : Rasulullah mengajarkan kepada kami istikharah dalam segala
perkara sebagaimana beliau mengajarkan Jika salah seorang dari kalian
menghendaki suatu perkara, maka shalatlah dua rakaat selain shalat fardhu
kemudian hendaklah mengucapkan :
Allaahumma
inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min
fadhlikal azhiimi. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa
anta allaamul ghuyuub.
Allaahumma
inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa
‘aaqibatu amrii, faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi. Wa
inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa
‘aaqibatu amrii fashrifhu annii fashrifni ‘anhu waqdir liyal khaira haytsu
kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Ya
Allah pilihkanlah untukku dengan kekuatan ilmu-MU, tentukanlah untukku dengan
kehendakm-MU, aku minta kemurahan-MU yang sangat luas, karena Engkaulah yang
bisa menentukan sesuatu dan aku tidak bisa, Engkau maha mengetahui apa yang
tidak ku ketahui, dan Engkaulah yang paling tahu hal-hal yang ghaib. Ya Allah,
jika sesuatu ini menurut-MU baik bagi diriku, kehidupanku dan kesudahan
perkaraku maka pilihlah dia untukku dan mudahkanlah dia bagiku kemudian
berkahilah, dan seandainya ini menjadi malapetaka bagiku, agamaku, kehidupanku
dan kesudahan perkaraku maka jauhkanlah dia dariku sejauh-jauhnya, dan berilah
aku kebaikan di mana saja berada dan ridhailah aku karenanya.
(
HR Bukhari ).
Setelah
selesai berdoa, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi hidayah kedalam hati kita
sampai kita menemukan kemantapan untuk memilih. Dan apabila masih ragu-ragu,
maka disunatkan mengulangi shalat istikharah itu sampai menemukan kemantapan. Dan
apabila kita berhalangan atau tidak mampu melakukan shalat istikharah maka
disunatkan untuk membaca doanya saja. Itu adalah doa yang dianjurkan untuk
orang-orang yang sedang dalam kondisi memilih diantara dua pilihan atau lebih.
Namun
kita juga dapat mengamalkan selain do’a tersebu, teruntuk kita yang masih single
dan sedang tidak memiliki dua pilihan atau lebih agar diberi jodoh dan
keturunan yang baik berikut ini :
Rabbi laa tadarnii fardan wa anta khairul
waaritsiin. ( Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan
Engkaulah pewaris yang paling baik) ( QS. Al-Anbiya : 89)
*Rabbanaa
hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin wa aj’alnaa
lilmuttaqiina imaamaa ( Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertaqwa) ( QS. Al-Furqan : 74).
3.Rajin tilawah
dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an
"Dan Kami turunkan dari Al Quran itu suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..."(QS. Al- Isra
: 82).
Al-Qur’an juga
merupakan sebagai penawar untuk orang-orang yang galau dalam penantian
jodohnya. Tidak hanya dibaca secara tartil saja namun sebaiknya juga dipahami
serta dipelajari ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Sehingga bertambahlah
keyakinan kita terhadap kepastian Allah memberikan kita jodoh.
4. Istighfar
sepenuh hati
Bisa
saja kesulitan yang kita alami saat ini merupakan sebuah akibat dari banyaknya
kesalahan kita yang pernah diperbuat namun kita belum bertaubat. Dengan
istighfar, dan benar-benar meminta maaf atas segala khilaf dan kesalahan dengan
harapan Allah mau menerima permintaan maaf kita. Seperti dalam hadits "Barang
siapa yang menekuni istighfar niscaya Allah jadikan jalan keluar dari setiap
kesulitan, Dia jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki
yang tidak diperkirakan." ( HR. Abu Daud dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ).
5. Bersedekah
Khalifah
Ali bin Abi Thalib menyatakan: "pancinglah rizki dengan sedekah". Rizki
yang Allah berikan tidak hanya berupa uang, rumah mobil dan sebagainya. Jodoh
yang sholih pun merupakan rizki. Sedekah pun tidak hanya dengan harta benda
yang kita miliki melainkan ucapan yang
baik, perbuatan yang baik, mau membantu sesama dengan ikhlas, senyum serta
menampakkan wajah ceria terhadap sesama juga merupakan sedekah .
6.Intropeksi dan
memperbaiki diri
Bahwa
manusia merupakan tempat dari segala bentuk kesalahan, maka kita sebagai
muslimah minimal setiap hari melakukan penilaian diri mulai dari ucapan,
perbuatan, kondisi hati kita. Banyak sekali diantara kita pandai dalam menilai
kekurangan dan kesalahan orang lain namun kesalahan yang ada dalam diri sendiri
tidak pernah dihiraukan. Maka mulai dari sekarang buat daftar kesalahan kita
hari ini apa saja kemudian benar-benar memohon maaf kepada Allah dan membuat
komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di waktu yang akan datang. Terus
memperbaiki diri dengan hal-hal positif dan sesuai syariat. Setelah melakukan
rangkaian perbaikan diri maka jodoh yang akan disiapakan untuk mu juga dalam
rangka memperbaiki diri. Penantian jodoh terbaik memang dengan memperbaiki
diri.
7.Memohon maaf
dan minta do’a kepada orang tua
Mintalah
permohonan maaf kepada orang tua, dengan banyaknya kesalahan kita termasuk
belum berbakti kepada kedua orang tua kita. Kemudian mintalah kepada orang tua
do’a agar dimudahkan mendapatkan jodoh. Dari Abu Hurairah berkata, bahwasannya
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Ada tiga do’a yang
langsung diterima oleh Allah secara langsung, yaitu do’a orang yang teraniaya,
do’a seorang musafir, dan do’a orang tua terhadap anaknya." ( HR. Imam
Turmudzi , Ahmad dan Abu Dawud ).
8. Senantiasa
menjaga hubungan persaudaraan dan perluas pergaulan
Dari
Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
" Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,
hendaklah ia menghubungkan tali persaudaraan." (HR. Bukhari). Perluas
pergaulan kita dengan mengikuti berbagai perkumpulan yang positif sperti halnya
majelis ta’lim, organisasi, serta berbagai pertemuan seperti halnya seminar,
konferensi, dan sebagainya.
9. Sabar,
perbanyak syukur dan tawakkal
Apabila
seluruh rangkaian usaha diatas telah dilakukan, maka selanjutnya adalah
bersabar karena bersabar adalah salah satu bentuk keyakinan kita yang sangat
kuat disertai dengan rasa ikhlas untuk tidak terburu-terburu menuruti nafsu
semata dalam mengejar jodoh, sehingga dengan sabar merupakan bekal kita dalam
proses mengikhtiari jodoh agar hati ini murni tidak tercampuri apapun dalam
menjemput jodoh melainkan murni karena Allah, dan perbanyaklah bersyukur. Karena
rasa sabar dan memperbanyak syukur disinyalir merujuk pada tawakkal yakni pasrahkan
hasil segala ikhitiar yang telah karena Allah Maha Tahu atas segala yang
terbaik serta pasti memeberikan yang terbaik untuk hamba-hambanya yang mau berusaha
dan bersabar.
Seperti dalam QS 65:3 : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.
Dewi Fajariyah
Bukit Cemara Tidar
Blok F4/3 Karang Besuki-Sukun
Malang
Dewi Fajariyah
Bukit Cemara Tidar
Blok F4/3 Karang Besuki-Sukun
Malang
0 komentar:
Posting Komentar