CINTA
MONYET ?????
Suatu
hari hiduplah seorang gadis yang masih lugu. “Mungkin bisa dikatakan seperti
itu”. Namun, sejak umur 12 tahun dia sudah belajar apa yang namanya “cinta”.
Hm… Mungkin lebit tepatnya adalah cinta monyet. Ya cinta monyet mungkin itu
merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan gadis itu. Mau tau
ceritanya… Chek This Out !!!!
Gadis
ini sebutlah “Rina”. Rina hidup didaerah pedesaan yang amat terpencil. Namun, lingkungan
tempat Rina tinggal sangatlah rukun. Tiba-tiba Rina bertemu dengan sesosok
laki-laki yang tampan. Wah siapa ya dia, “gumamnya”. Tetangga depan rumahnya
mempunyai anak yang tinggal di Kalimantan. Suatu hari, anak tetangga depan
rumah ini pulang. Sebut saja namanya “Pak Warto”. Pak Warto pulang ke Jawa
bersama keluarganya. Pak Warto mempunyai dua anak. Anak yang pertama berusia 14
tahun pada saat itu dan Anak keduanya berusia 6 tahun. Nah laki-laki yang
berusia 14 tahun itulah yang dikagumi oleh Rina. Hm… Sebut saja namanya Zani.
berusia 14 tahun itulah yang dikagumi oleh Rina. Hm… Sebut saja namanya Zani.
Ya
Zani….Seorang laki-laki yang berasal dari Kalimantan. Putih, Bersih, Baik dan
Tampan itulah kesan pertama saat Rina
bertemu dengan Zani. Rina adalah gadis lugu dan pemalu sehingga saat bertemu
dengan Zani, Ia tidak mengatakan sepatah kata-kata pun. Ia hanya bersalaman
dengan Zani beserta keluarganya. Rumah Nenek Zani dan Rina berhadapan. Oleh
karena itu sore hari saat Rina menyapu teras depan rumahnya, Ia dapat melihat
Zani. Hehehe… Modus..
Keesokan
pagi hari, Ia menyapu halaman rumahnya. Ia melihat Zani dan Adiknya sedang
jalan-jalan pagi. Rina sedikit salah tingkah dan tidak berani untuk menegur
atau menyapa Zani. Hm.. jangankan menyapa memberikan senyumannya pun Ia tidak
berani. Tiba-tiba Zani memanggilnya Rani,,,,
“Lagi bersih-bersih ya?… Rajin amat.. “Sapanya.
Dengan nada yang pelan Ia menjawab, “ hehehe…
Iya. Kamu habis jalan-jalan????”
“Iya nie, jalan-jalannya hanya berdua ma adek… habis
gak ada yang ngajak jalan-jalan or lihat pemandangan di Jawa sih!!” Jawabnya.
“Heheheh… Kan ada Om kamu,”Kataku.
“ Aduh… Kalau ma Om ku mah gak seru. Dia kan punya
istri. Jadi ntar gak leluasa kalau Tanya-tanya keadaan disni,” Jawabnya.
Aku hanya tersenyum….
Hm…
tiba-tiba perbincangan antara Rani dan Zani didengar Ayahnya yang sedang minum
kopi di depan rumah Neneknya. Keluarga Zani dan Zani pun berkunjung ke
rumah-rumah yang berada di dekat rumah Neneknya termasuk rumahku. Dag Dig Dug
Derrr… Duh rasanya jantung ini mau copot. Keluarga Zani pun berbincang-bincang
dengan keluargaku, Tiba-tiba Ayahnya berkata:
“ Low, Mana Rani ???”, Tanyanya ( Aku malu keluar
jadi belum menemui keluarga saat berkunjung ke rumahku )
(Tiba-tiba Ibu memanggilku) “ Rani !!!” Serunya. “Hm…
padahal Ia habis nonton tv”, Tambahnya.
Tiba-tiba dengan tersipu malu Rani keluar dari
kamarnya dan langsung bersalam-salam dengan zani dan keluarganya.
Ayah Zani mengawali perbincangan lagi…
“Sekarang Rani kelas berapa????”,Tanyanya padaku
“Masih kelas 6 SD Om”, jawabku
“ Hm.. Tuh Zani mbok yo diajak jalan-jalan”, kata
beliau.
Waduh… batinku “ Iya Om”, jawabku ragu-ragu.
Tiba-tiba Zani ikut mengobrol . “ Bener lo ya ?”,
Tanyanya padaku
“ Iya Insyaalloh” Jawabku.
“ Aku boleh minta no kamu gak??”, tanyanya
Dulu pun Aku sudah mempunyai HP namun HP nya masih
jadul dan merupakan HP CDMA Flexi.
Hm… Lalu Aku mendektekan no.ku padanya.
“(0342)7701…. Bla bla bla edited…”
“Hm… No.apa itu??”, Tanyanya
“Flexi…”, Jawabku
“Hm… Flexi..”, Jawabnya lagi.
Setelah
itu mereka sekeluarga berpamitan. Tiba-tiba HP Jadulku berbunyi… Krong… Krong…
maklum HP ungkal kata orang-orang. Karena Hp nya besar, panjang dan berat. Sms
pun Ia kirimkan setelah Ia miscall.
Isi
pesannya adalah:
“
Rani, Ini Aku Zani. Aku pegang janjimu tadi ya di depanku, keluargaku dan
keluargamu”
Waduh, kayak janji apa saja ya… Formil banget
heehehe…. Aku bingung harus jawab bagaimna.. Dengan spntan Aku balas sms nya:
Iya
Zani… Kamu ingin diajak jalan-jalan kemana???
“Terserah
kamu deh”, Balasnya
“Ok…
Ntar sore ya… Soalnya Aku malam mengaji”, balasku
“Subhanalloh,
Wah kamu ini udah cantik, rajin, pintar solehah lagi… Duh… Suka deh”, Balasnya
lagi
“Hm…
Biasa aja kok semua cewek di desa ini begitu. OK nanti tunggu aja di depan
rumah kamu jam setengah 3 sore ya!!!!!!”, Tutupku karena pulsaku yang semakin
menipis
“OK
… Makasih ya”, balasnya
Alhamdulillah
waktu itu motornya tidak dipakai Ayah dan kakak-kakakku. Aku pun yang
meskipun masih duduk dikelas 2 SMP,
dapat mengendarai motor dengan sendiri. Waktu pun menandakan jam setengah 3 dan
itu menandakan pertemuanku dan dia. Akan dimulai. Jantung beretak dengan
kencang dan tiba-tiba Hp ku berbunyi kembali. Dia mengirimkan sms lagi yang
berbunyi
Ayo… Katanya Mau Ngajak jalan-jalan
Langsung Aku bergegas
keluar sambil mengendarai motor Astrea. Motor Jadul juga. Dia langsung
menemuiku dan berkata… “ He…he…he… Akhirnya jadi juga”. Hm… Aku pun hanya
tersenyum dan menjawab, “Iya, kamu bias naik motor kan?”. “ Iya bias kok, biar
aku yang bonceng,” Jawabnya. Kamu gak ngajak adekmu sekalian .. Muat kok”,
kataku. Ia hanya tersenyum dan menjawab gak usah lah biar dia jalan-jalan
sendiri ma mamak dan bapak”
Langsung Aku beri tau
rute tempat yang akan kita kunjungi.. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah
alun-alun. Kebetulan rumahku adalah perbatasan antara kabupaten dan kota. Oleh
karena itu, alun-alun tidaklah jauh dari rumahku. Sepanjang perjalanan kita
mengobrol dan semakin akrab saja. Sampai-sampai kita tidak terasa bahwa kita
sudah sampai pada tempatnya. Segera kita memarkirkan motor jadulku dan beranjak
untuk berjalan-jalan mengelilingi alun-alun. Terlihat pemandangan yang sangat
sejuk waktu sore hari. Kita pun duduk bersantai dibawah pohon beringin sambil
melihat anak-anak yang sedang bermain sepakbola disana. Iya… Kita lanjut
mengobrol kembali dan mau tau gak obrolan kita tentang apa????
Ya… ya… ya… pasti sudah
pada tau.. Kita banyak mengobrol tentang keluarga, kegiatan, pribadi kita,
sampai pertanyaan yang sangat mendalam seperti sudah punya pacar apa belum.
Yah… begitulah pertanyaannya padaku… Mungkin cukup aku kasih tau jawabanku dari
pertayaan yang terakhir saja aja ya… Dan jawabannya adalah “”””””BELUM””””””””. Ya iyalah belum lawong masih berumur 12 tahun
dan masih duduk di SMP kelas 2. Tiba-tiba dia merayuku dan bilang kalau aku
cantik, putih, pintar, sholehah dan bla blab la. Ia pun sekali, dua kali
curi-curi pandang denganku.
Setelah banyak
mengobrol kita pun haus dan membeli es pleret di utara alun-alun. Es pleret
yang dapat mengholangkan dahaga dan lapar karena pleretnya yang mengenyangkan.
Setelah rasa dahag kita hilang. Aku ajak dia untuk melihat-lihat balai kota.
Disana banyak sekali boneka-boneka kayu yang dipajang disana. Selain itu, kita
mengitari balai kota sapai-sampai adzan magrib pun berkumandang. Itu akhirnya
kita harus pulang.
Sesamapinya dirumah
masing-masing. Aku langsung menjalankan sholat magrib dan bergegas beragkat
mengaji. Tempat mengajiku tidak jauh dari rumahku. Setelah mengaji ternyata
sudah ada yang menungguku. Cie…cie… ternyata Zani menunggu Aku pulang. Dia
duduk-duduk disamping teras rumah neneknya. Setelah melihat Aku sudah masuk
kedalam rumah. Dia mengirimkan sms buatku. Mau tau gak sms nya??? Ih… Kepo deh…
Gak ah rahasia ya…
Keesokan
harinya Aku masuk sekolah. Sebelum berangkat sekolah dia sms disuruh
hati-hati.Aku pun mengiyakan sms nya. Entah kenapa sewaktu dia datang ke Jawa,
sekolahku hanya masuk setengah hari saja. Mngkin Alloh mentakdirkan supaya Aku
bias dekat dan menemani dia. Hehheheh… Hampir setiap hari Aku mengajaknya jalan
dan sms an. Waktu berlalu sungguh cepat. Seminggu sudah berlalu itu akhirnya
dia harus kembali ke Kalimantan dan meninggalkanku sendirian. Sebelum berangkat
tepatnya hari minggu kami jalan-jalan pagi bersama adeknya. Disela-sela waktu
Ia memberikan Aku amplop dan Aku hanya bisa membukanya ketika nanti dia
berangkat.
Rasanya
sungguh amat berat hari itu. Dia tidak banyak berkata-kata seperti hari
biasanya. Ia hanya berkata bahwa Ia menyuruhku untuk menunggunya. Menunggunya
untuk kembali. Memang kita tidak pernah ada ikatan hubungan karena Ia tidak mau
membebaniku dengan ikatan itu. Ia pernah bilang tidak apa-apa jika Aku punya
cowok lain. Asalkan Ian anti kembali Aku harus bersamanya. Dan Ia mau jadi
suamiku.. Haduh kata-kata anak kecil., CINTA MONYET. Lucu, kalau inget bikin
senyum-senyum saja.
By: Yulia Nailir Rohmah
0 komentar:
Posting Komentar