Pondok Pesantren Darun Nun Malang
KEISTIMEWAAN
RASA LAPAR DAN CELAAN BAGI RASA KENYANG
Ketahuilah bahwa
sumber segala bencana berasal dari nafsu perut. Dari nafsu perut inilah timbul
nafsu farji (kemaluan) yang berbeda-beda. Karena nafsu perut ini nabi Adam
dikeluarkan dari surge dank arena nafsu perut ini pula menyebabkan seseorang mencari kemewahan
dunia dan mencintainya sampai lupa bahwa waktu dia hidup di dunia hanyalah
sementara.
Rasulullah
bersabda “ perangilah nafsu kalian dengan rasa lapar dan haus, karena pahalanya
seperti pahala jihad di jalan Allah. Sungguh tiada amal yang lebih disukai oleh
Allah selain rasa lapar dan haus”. Hasan berkata, nabi Muhammad SAW bersabda, “
orang yang paling mulia kedudukannya diantara kalian di sisi Allah adalah orang
yang paling lama lapar dan tafakkurnya. Dan orang yang paling dimurkai Allah
diantara kalian adalah semua orang yang suka tidur, suka makan dan suka minum”.
Diantara
manfaatnya yaitu tidak melupakan musibah orang-orang yang mendapat ujian, tidak
melupakan siksa dan dapat menghancurkan nafsu lainnya. Dengan rasa lapar
seseorang dapat begadang dan menolak rasa kantuk. Rasa lapar juga dapat
mempermudah melaksanakan ibadah dengan tekun.
Barang siapa
yang kekenyangan maka ia akan menjadi malas untuk melakukan berbagai ketaatan.
Banyak makan menyebabkan orang lebih banyak bersiap-siap untuk mencari rizki
dan memasak, lebih banyak menyisihkan waktu untuk membasuh tangan dan menjadi
sering keluar masuk WC untuk buang air.
As Syari
(seorang imam panutan Abu Hasan al Baghdadi) menceritakan bahwa konon ada
seorang syekh yang menelan tepung dengan kualitas nomor satu. Saat ditanya
mengapa melakukan hal itu, ia menjawab, “sungguh, aku telah menghitung antara
kunyahansampai ditelannya tepung itu dapat digunakan untuk bertasbih sebanyak
70 kali, tapi aku tidak mengunyah roti sejak 40 tahun. Maka ketahuilah, orang
yang yakin bahwa setiap jiwa itu adalah permata yang tidak bernilai, maka ia
tidak akan menyesal kehilangan permata itu.
Cara melatih diri
menghancurkan hawa nafsu yaitu dengan mengurangi porsi makan atau makan ketika
lapar dan berhenti sebelum kenyang. Fastabiqul khoirot…Semoga bermanfaat
Dikutip dari “ ihya’ ulumuddin”
Risalatul Munawwaroh
PP Darun Nun BCT Blok F3 No 4 Sukun Malang
0 komentar:
Posting Komentar