Jika
Anda tidak mampu menatap ke depan karena masa depan yang kelam, Tidak pula
mampu memandang ke belakang karena masa lalu yang menyakitkan, Maka lihatlah ke
atas niscaya Anda temukan Allah, dan tersenyumlah. (Dr. Yusuf Al-Syubailiy)
Kegentaran dan kekhawatiran mungkin timbul ketika masa
depan dirasiokan, baik masa depan dunia bahkan masa depan akhirat. Seseorang
terkadang merasa malu dan resah terhadap semua sejarah diri di era lalu. Namun kebimbangan
ataupun kerisauan itu tak akan mampu mempercantik waktu kini, kecuali hanya
melumpuhkan hati dan meruntuhkan semangat. Masa depan hanya bisa kita
persiapkan. Mendandani masa lalu dengan banyak istighfar dan memanfaatkan waktu
kini untuk mencuri cintaNya. Jika Dia cinta, maka terasa dimiliki segalanya.
Evi
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar