01/04/2015 jam 13.05. depan pasar
merjosari, kota malang
Inilah hari, tempat dan waktu
kejadian itu, pertama kalinya dan semoga hanya sekali ini saja.
dengan berkendaraan pelan karena kondisi pada saat itu macet, kendaraan yang saya kendarai diserempet orang dari belakang, setir orang itu mengenai setir motor yang saya kendarai.
dengan berkendaraan pelan karena kondisi pada saat itu macet, kendaraan yang saya kendarai diserempet orang dari belakang, setir orang itu mengenai setir motor yang saya kendarai.
gredekk, prakk!!!!
kecelakaan pun tak terelakkan, saya
jatuh ke aspal helm lepas dari kepala saya. Alhamdulillah tak ada kendaraan ngebut dibelakang saya , karena sudah seperti
menjadi budaya orang tak ada yang mau ngalah ketika sudah berkendala di jalan raya.
seketika orang-orang menolong saya dan membopong saya ketepi jalan.
“monggo mbak duduk dulu” kata bapak parkir (karena kejadian itu tepat didepan pintu keluar pasar, dekat dengan tukang parkir) mempersilahkan saya duduk di kursi beliau, dan dengan segera beliau mengambilkan saya air minum. “ditenangin dulu mbk, diminum airnya”
saya hanya bisa diam seribu bahasa, beberapa menit diam sambil melihat-lihat motor saya yang sudah ada di tepi"alhamdulillah tak ada yang rusak”batin saya.
“gimana mbk? Ada yang luka??” tanya seorang pria kepada saya,”gak apa ms, Cuma lecet aja di bagia sini” sambil saya perlihatkan kaki yang lecet lumyan parah, meskipun darah enggan untuk keluar, tapi terasa sakitnya:(.
dengan perasaan yakin saya bertanya pada orang itu “mas yang tadi ada di kanan saya waktu kecelakaan?” tak berani mulut mengatakan bahwa orang itu yang telah menyerempet saya.
“iya mbk, sebentar mbk saya obatin dulu” kata orang itu dengan komat-kamit membaca mantra entah apa yang dia baca, tangannya diarahkan ke kaki saya bak seorang spesialis ahli permantraan.
seketika orang-orang menolong saya dan membopong saya ketepi jalan.
“monggo mbak duduk dulu” kata bapak parkir (karena kejadian itu tepat didepan pintu keluar pasar, dekat dengan tukang parkir) mempersilahkan saya duduk di kursi beliau, dan dengan segera beliau mengambilkan saya air minum. “ditenangin dulu mbk, diminum airnya”
saya hanya bisa diam seribu bahasa, beberapa menit diam sambil melihat-lihat motor saya yang sudah ada di tepi"alhamdulillah tak ada yang rusak”batin saya.
“gimana mbk? Ada yang luka??” tanya seorang pria kepada saya,”gak apa ms, Cuma lecet aja di bagia sini” sambil saya perlihatkan kaki yang lecet lumyan parah, meskipun darah enggan untuk keluar, tapi terasa sakitnya:(.
dengan perasaan yakin saya bertanya pada orang itu “mas yang tadi ada di kanan saya waktu kecelakaan?” tak berani mulut mengatakan bahwa orang itu yang telah menyerempet saya.
“iya mbk, sebentar mbk saya obatin dulu” kata orang itu dengan komat-kamit membaca mantra entah apa yang dia baca, tangannya diarahkan ke kaki saya bak seorang spesialis ahli permantraan.
“mbk mau kemana?” tanya seorang lagi
, yang saya duga dia adalah teman yang
tadi dia bonceng ketika menabrak saya.
“ke kampus mas, di UIN”. Jawab saya
“diantar saja ya mbk”
“ke kampus mas, di UIN”. Jawab saya
“diantar saja ya mbk”
“saya diam”
“Tak antar saja mbk”.kata orang itu
degan sedikit memaksa karena melihat kondisi kaki saya yang tak mungkin untuk
mengendarai sepeda motor sendiri.
“iya ms", jwab saya lirih sambil menahan sakit di kaki.
dengan segera saya meninggalkan tempat itu, tak lupa berterimakasih kepada bapak parkir yang sudah menolong saya.
“iya ms", jwab saya lirih sambil menahan sakit di kaki.
dengan segera saya meninggalkan tempat itu, tak lupa berterimakasih kepada bapak parkir yang sudah menolong saya.
Saya diantar sampai depan kantor
el-zawa yang lokasinya di dalam kampus.
“sini aja ms” kataku pada orang tadi.
“saya mita no hp punya mbak, nanti biar bisa hubungi”
saya kasih nomer saya, setelah itu dia pamit pulang.
tak butuh waktu lama saya sampai di kantor el-zawa dan tersungkur lemas. Tak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi.
teman yang baru saja selesei sholat bertanya “kenapa dzif???”
ustadz anwar menyusul dari belakang, beliau adalah salah satu karyawan el zawa. Kami semua memanggil dengan sebutan” ustadz” kepada semua karyawan yang ada di el zawa.
“nyapo nduk??”
“baru jatuh ustadz”. Rasanya berat di hati kalau saya bilang kecelakaan, akhirnya saya memutuskan untuk bilang ke beliau kalau saya jatuh dari motor
“walah, ykpo se nduk? Sama motornya ta? Yokpo motore?”
“alhmdulillah gak apa-apa ustadz”
“tunggu sini bentar, niss ayo melok aku golek obat”. Kata ustadz anwar dan mengajak annisia (salah satu teman saya di el-zawa) keluar
“sini aja ms” kataku pada orang tadi.
“saya mita no hp punya mbak, nanti biar bisa hubungi”
saya kasih nomer saya, setelah itu dia pamit pulang.
tak butuh waktu lama saya sampai di kantor el-zawa dan tersungkur lemas. Tak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi.
teman yang baru saja selesei sholat bertanya “kenapa dzif???”
ustadz anwar menyusul dari belakang, beliau adalah salah satu karyawan el zawa. Kami semua memanggil dengan sebutan” ustadz” kepada semua karyawan yang ada di el zawa.
“nyapo nduk??”
“baru jatuh ustadz”. Rasanya berat di hati kalau saya bilang kecelakaan, akhirnya saya memutuskan untuk bilang ke beliau kalau saya jatuh dari motor
“walah, ykpo se nduk? Sama motornya ta? Yokpo motore?”
“alhmdulillah gak apa-apa ustadz”
“tunggu sini bentar, niss ayo melok aku golek obat”. Kata ustadz anwar dan mengajak annisia (salah satu teman saya di el-zawa) keluar
“Yokpo se kok iso tibo” tanya salah
seorang temen yang dari tadi ada disitu
“disrempet uwong tutuk mburi” (diserempet orang dari belakang)
“disrempet uwong tutuk mburi” (diserempet orang dari belakang)
“owalah, gitu tadi bilang e tibo
tutuk sepeda??” (owalah, gitu tadi bilange jatuh dari motor)
Tak lama kemudian ustadz anwar dan
temen saya si annisia datang membawa betadine dan daun pisang .
“kok daun pisang tadz??buat apa??”
“wes talah menengo ae!!” (sudah, diam saja)
temen2 hanya bisa menyaksikan, daun pisan dihancurkan dan ditempelkan ke kaki saya yang terluka akibat tergores jalan aspal.
perih banget , tapi darah perlahan-lahan keluar dan alhasil rasa perih tak begitu terasa lagi
salah satu temen saya ngledekin “wahh,, nangis arek’e,,haha” (waahh, nangis dia)
nadzif nanges,,nadzif nanges,,. Sumpah ni anak kayak anak kecil yang belum bisa bedain warna! Hah!
tapi saya tahu, ini semua dia lakukan untuk menghibur saya supaya tidak merasakan sakit.
"nis, terno arek iki ke tukang pijat, kalau kasep bahaya !!"
kata ustadz anwar ke annisia
"nggeh ustadz’ tapi dimana ya tadz tempatnya? Saya tidak tahu kalau daerah sini"
ustadz pun memberi tahu dan kita langsung cap-cus berangkat ke alamat yang ditunjukkan oleh ustadz anwar.
sampai di tempat, ternyata mak parni (nama tukang pijat) tidak dirumah karena sedang ada job memijat orang dirumahnya. Kamipun bergegas ke tempat lain, alhmulillah setelah bertanya-tenya ketemulah satu rumah tukang pijat disitu, “pijet ye nak?
“Nggeh mak, nembe tibo saking sepeda motor” (nggeh bu, bari jatuh dari sepeda motor)
“owalah, Aku dewe yo loro lo nak, gak kuat lek kon mijet” (owalah, saya sendiri juga sakit nak, tidak kuat kalau suruh mijat)
"ohh,,nggeh sampun lek ngoten bu" (ohh,,ya sudah kalau gitu bu)
Aku langsung teringat punya teman
yang rumahnya deket situ, paling tidak bisa tanya info tukang pijet yang lain.
Langsung saya ke rumah temen saya itu dan alhamduliilah dapat info rumah tukang pijet
dengan kaki berat menyeretkan langkah saya datangi tukang pijat tersebut.
“mau pijat ye dek???” (mau pijat ya dek?)
"nggeh buk, nembe jatuh saking sepeda motor|L "(iya bu, baru jatuh dari sepeda motor)
“antri lo dek sampe ngko magrib, dah ada yang pesen buat di pijet solae” (antri lo dek sampe nanti magrib, dah ada yang pesan buat dipijat soalnya)
“dados mijet sak niki ndak bisa bu nggeh?” (jadi mijat sekarang gak bisa bu ya?)
“sepurane dek nggak bisa kalau sekarang”. (maaf dek, tidak bisa kalau sekarang)
dengan kaki berat menyeretkan langkah saya datangi tukang pijat tersebut.
“mau pijat ye dek???” (mau pijat ya dek?)
"nggeh buk, nembe jatuh saking sepeda motor|L "(iya bu, baru jatuh dari sepeda motor)
“antri lo dek sampe ngko magrib, dah ada yang pesen buat di pijet solae” (antri lo dek sampe nanti magrib, dah ada yang pesan buat dipijat soalnya)
“dados mijet sak niki ndak bisa bu nggeh?” (jadi mijat sekarang gak bisa bu ya?)
“sepurane dek nggak bisa kalau sekarang”. (maaf dek, tidak bisa kalau sekarang)
ALLAHU AKBAR!!!
Saya memutuskan untuk kembali ke
kantor dan minta pendapat ustadz dan teman2.
salah satu teman meyarankan untuk ke tukang pijat di deket kos nya, tapi setelah dihubungi no telponnya sedang tidak aktif. Temen yang lain memyarankan ke komplek deket pondoknya, tapi tidak tau alamat jelasnya dan sayapun juga buta arah di daerah yang dia tunjuk.
akhirnya salah satu teman menyarankan untuk ke tukang pijat di salah satu komplek perumahan dekat kampus.
di perumahan?? Apa gak mahal tu?? batin ku dalam hati
“meskipun di perumahan gak mahal kok, coz beliau itu bukan pemilikya, tapi hanya nunggu rumah itu”. Nampaknya temen ku paham apa yang sedang saya khawatirkan(biaya), hehehe
langsung temen saya mengantarkan ke tukang pijet itu, rumah nampaknya kosong dan tak berpenghuni, apakah zoonk lagi???oh,,,noooo
tapi alhamdulillah ada 2 anak kecil yang rupanya kenal dengan tukang pijat yang saya maksud. tak perlu menunggu waktu lebih lama kami langsung menyuruh mereka berdua untuk memanggil tukang pijet, tak lama kmudian seorang ibu-ibu, berumur sekitar 40an datang dan mempersilahkan untuk masuk
“pijet ye mbk?”
“nggeh bu”
“silahkan ke atas mbak, nanti saya susul”
salah satu teman meyarankan untuk ke tukang pijat di deket kos nya, tapi setelah dihubungi no telponnya sedang tidak aktif. Temen yang lain memyarankan ke komplek deket pondoknya, tapi tidak tau alamat jelasnya dan sayapun juga buta arah di daerah yang dia tunjuk.
akhirnya salah satu teman menyarankan untuk ke tukang pijat di salah satu komplek perumahan dekat kampus.
di perumahan?? Apa gak mahal tu?? batin ku dalam hati
“meskipun di perumahan gak mahal kok, coz beliau itu bukan pemilikya, tapi hanya nunggu rumah itu”. Nampaknya temen ku paham apa yang sedang saya khawatirkan(biaya), hehehe
langsung temen saya mengantarkan ke tukang pijet itu, rumah nampaknya kosong dan tak berpenghuni, apakah zoonk lagi???oh,,,noooo
tapi alhamdulillah ada 2 anak kecil yang rupanya kenal dengan tukang pijat yang saya maksud. tak perlu menunggu waktu lebih lama kami langsung menyuruh mereka berdua untuk memanggil tukang pijet, tak lama kmudian seorang ibu-ibu, berumur sekitar 40an datang dan mempersilahkan untuk masuk
“pijet ye mbk?”
“nggeh bu”
“silahkan ke atas mbak, nanti saya susul”
ALHAMDULILLAAH,,,,
tak lama kemudian ibu itu menyusul dan segera melayani pasiennya ini (:0)
1,5 jam kemudian pijat selesei dan teman saya menjemput untuk pulang.
tak lama kemudian ibu itu menyusul dan segera melayani pasiennya ini (:0)
1,5 jam kemudian pijat selesei dan teman saya menjemput untuk pulang.
Next,,,
Alhamdulillah badan terasa enakan
dan kaki tak sakit dan kaku seperti tadi.
Kenapa judul ini saya tulis fasilitas dari
allah???
WHYY???
Tahukah anda di tukang pijat yang pertama? Kondisi rumah yang pengap dan sedikit fentilasi udara, karena mungkin ini adalah rumah jaman dulu, lokasi yang sempit dan panas udara yang menyengat siang itu membuat rumah semakin terasa sempit.
Bagaimana kondisi rumah tukang pjat yang kedua? Masyaallah, lebih parah! Lantai seperti tak pernah tersentuh dengan yang namanya sapu, sudut rumah terlihat banyak jagung yang bercecer, mungkin mbah ini tinggal sendirian tanpa sanak saudara, terlebih badan mbah yang kurus menambah suasana pilu ketika melihat kondisi keseluruhan
WHYY???
Tahukah anda di tukang pijat yang pertama? Kondisi rumah yang pengap dan sedikit fentilasi udara, karena mungkin ini adalah rumah jaman dulu, lokasi yang sempit dan panas udara yang menyengat siang itu membuat rumah semakin terasa sempit.
Bagaimana kondisi rumah tukang pjat yang kedua? Masyaallah, lebih parah! Lantai seperti tak pernah tersentuh dengan yang namanya sapu, sudut rumah terlihat banyak jagung yang bercecer, mungkin mbah ini tinggal sendirian tanpa sanak saudara, terlebih badan mbah yang kurus menambah suasana pilu ketika melihat kondisi keseluruhan
Tukang Pijat yang ketiga???
dengan kondisi yang tak jauh beda dengan rumah mbah yang ke dua, peteng(gelap) banget dan pengap tak ada cahaya yang masuk, ruang gelap dengan kondisi rumah masuk ke gang berada ditengah- tengah desaknya perumahan penduduk.
dengan kondisi yang tak jauh beda dengan rumah mbah yang ke dua, peteng(gelap) banget dan pengap tak ada cahaya yang masuk, ruang gelap dengan kondisi rumah masuk ke gang berada ditengah- tengah desaknya perumahan penduduk.
Lanjut ke tukang pijat yang ke
empat....?????
Alhamdulillah ,,,dengan lokasi ditengah
perumahan yang sejuk dan dengan kondisi rumah yang bersih membuat siapa saja
betah tinggal disitu, dan subhanallah
disetiap hendak memijat bagian tubuh beliau selalu melafadzkan lantunan fatihah
dan bacaan-bacaan lain.
subhanallah!!!!! Dengan menguji kesabaran saya terlebih dahulu, Allah memilihkan fasilitas yang saaaangat baik untuk saya.
subhanallah!!!!! Dengan menguji kesabaran saya terlebih dahulu, Allah memilihkan fasilitas yang saaaangat baik untuk saya.
Inilah janji allah yang sudah sangat jelas
dicantumkan dalam ayat_NYA.
An-Nahl ayat 96
$tB óOä.yYÏã ßxÿZt ( $tBur yZÏã «!$# 5-$t/ 3 útïÌôfuZs9ur tûïÏ%©!$# (#ÿrçy9|¹ Oèdtô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$2 cqè=yJ÷èt ÇÒÏÈ
96. Apa yang di sisimu
akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya Kami
akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Semoga kita semua termasuk dalam golangan hamba_NYA yang selalu dipenuhi sifat sabar.
Amiin yaa robb
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
By:
Laila Nadzifa
0 komentar:
Posting Komentar