
Oleh: Ninis Nofelia MPAF
Alhamdulillah,
kemarin, sabtu 28 Februari 2015, penulis dan beberapa teman dari pondok Darun
Nun berkesempatan untuk hadir di majelis ilmu yang diadakan di masjid
Baiturrazaq, Rungkut Sier Industri, Surabaya. Acara yang sangat menarik menurut
kami, bertemakan realitas hubungan antar lawan jenis yang sedang dirundung
rindu akan membangun mahligai rumah tangga. Judul acaranya pun tak kalah unik
dan menariknya, “ATM” yang memiliki kepanjangan “Amati, Taaruf, Menikah” telah
mencuri perhatian kami untuk turut hadir. Bahkan mungkin tak hanya kami.
Ditambah lagi sang bintang tamu yang tak kalah berat dalam mengisi ruang
pertimbangan kami untuk hadir ke kota
yang lumayan jauh dari tempat kami
. Kami mendaftar sebulan yang lalu untuk
dapat mengikuti kajian tersebut. Awalnya kuota tempat untuk mengikuti acara
tersebut penuh sehingga kami tak terdaftar, sedikit kecewa. Namun, Alhamdulillah…
2 minggu kemudian ada kabar gembira bahwa kuota tempat ditambah sehingga kami
bisa turut hadir.
Ustad
Felix Siauw, siapa yang tak kenal dengan beliau. Seorang bapak muda yang
membuat penulis jatuh hati mengagumi pada sosok dan karyanya. Salah satu karya
beliau yang pernah penulis baca adalah buku yang bertemakan remaja masa kini
“Udah, Putusin Aja!”. Dari judul, cover, bahkan isi semuanya menarik. Silakan untuk
dibaca J. Beliau
seorang keturunan chinnese yang lahir 31 tahun silam itu hadir di depan mata,
dengan gaya bicara yang memukau paramuda. Subhanalloh, sangat menarik mengikuti
kajian beliau. Bahasanya santai dengan adonan logika yang cerdas, pantas saja
karyanya begitu luar biasa. Tak ada yang menyangka, dibalik wajah yang nampak
muda dari usia, ternyata beliau adalah seorang ayah dari 4 orang anak :D
subhanalloh…
Jangan khawathir ya teman-teman yang belum bisa hadir ke acara
kajian ATM kemarin J ini ada
beberapa intisari yang diperoleh sebagai oleh-oleh dari sana, semoga bermanfaat
untuk kita semuaJ :
“
Pacaran ataupun ta’aruf itu tidak menjamin kelanggengan suatu pernikahan, akan tetapi
kecintaan atau kecenderungan kedua belah pihak kepada sesuatu yang sama itulah
pondasi yang paling utama. Sama-sama cenderung dan mencintai Allah SWT. Segala
kegiatan bakti dalam berumahtangga dilandasi atas dasar karena cinta kepada
Allah SWT. Istri berbakti kepada suami karena cintanya kepada Allah SWT, suami
menyayangi dan menafkahi istri semata-mata karena cintanya pada Allah SWT,
itulah pondasinya. Sehingga mampu terus berusaha menjadi lebih baik. Saling
berusaha membahagiakan pasangan semata-mata karena Allah SWT, sehingga Allah
SWT meridhai kehidupan mereka dan bertambah keberkahan hidup mereka dalam
membina keluarga yang harmonis, sakinah mawaddah warahmah J
@Masjid
Baiturrazaq. Surabaya, 28 Februari 2015
PP.
Darun Nun , Bukit Cemara Tidar, Karang Besuki- Sukun- Malang
Chapter selanjutnya yang tak kalah seru akan segera saya post :D
BalasHapus