Zaman
globalisasi seperti pada saat ini banyak sekali masyarakat yang kurang
mengetahui tentang agama, khususnya bagi masyarakat indonesia, padahal
mayoritas penduduknya adalah orang muslim. Semua masyarakat mulai dari golongan
menengah kebawah hingga golongan menengah keatas masih kering dengan yang
namanya pendidikan agama,karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan tentang
cara mendapat ekonomi (baca: harta) yang layak lebih digandrungi di era seperti
ini daripada belajar tentang agama. Agama seakan dinomer duakan, mereka cenderung tidak mengetahui arti dari
agama yang mereka anut, mungkin agama hanya sebatas sebagai identitas pada
kartu pengenal saja.
Fenomena yang lebih
ironis lagi yaitu masyarakat golongan ekonomi mengenah kebawah, sudah tidak
mampu secara finansial, miskin pula dalam ilmu agama. Padahal ilmu agama sendiri
sangat penting dan mempunyai peran yang urgent dalam masalah pereokonomian
terutama dalam masalah mencari harta (yang notabene menjadi tujuan setiap
manusia) . Agama sangat menganjurkan untuk mencari harta. Hal ini sangat sesuai
dengan ayat al-qur’an yang berbunyi:
`ÏBur
¾ÏmÏGyJôm§
@yèy_ â/ä3s9 @ø©9$# u$yg¨Y9$#ur (#qãZä3ó¡oKÏ9
ÏmÏù
(#qäótGö;tGÏ9ur
`ÏB
¾Ï&Î#ôÒsù
ö/ä3¯=yès9ur tbrãä3ô±n@
ÇÐÌÈ
73.
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
ôs)s9ur öNà6»¨Z©3tB
Îû
ÇÚöF{$# $uZù=yèy_ur
öNä3s9 $pkÏù |·Í»yètB
3
WxÎ=s%
$¨B
tbrãä3ô±s?
ÇÊÉÈ
10.
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan
bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Tak pndang
derajar atau pangkat semau orang dari golongan manapun memerlukan harta untuk
memenuhi kebutuhan yaitu dengan jalan mencari rezeki. Memang benar bahwa rezeki
itu sudah ada yang mengatur, akan tetapi manusia juga wajib berusaha untuk
mendapatkannya, bukan hanya dengan berdiam diri saja menunggu rezeki datang.(memang
ada hujan uang???,,helllooooo)
Banyak
ayat-ayat al-qur’an yang memerintahkan untuk mencari harta, karena sesuai
dengan fenomena yang terjadi bahwa segalanya itu butuh dana/uang, meskipun uang
bukan segalanya. uang sangat luar biasa sekali pengaruhnya bagi kehidupan
masyarakat. Banyak yang bertambah iman dan ketakwaannya karena uang, begitupun
sebaliknya. Karena dalam kenyataannya banyak umat yang rela menggadaikan iman
dan islam hanya untuk harta.
Bisa
dilihat dan disaksikan dengan mata telanjang, seseorang yang tidak memiliki
harta-uang (alias miskin), akan habislah waktunya untuk mencari makan, pakaian,
rumah dan kebutuhan anak-anak, sekolahnya, kebutuhan pokok lainnya dalam
kehidupan sehari harinya. Belum lagi diharapkan kepada kesulitan-kesulitan yang
tidak bisa diatasinya, kecuali dengan harta-uang. Kesulitan-kesulitan tersebut
akan menghalangi seseorang tersebut untuk berzikir dan berpikir. Kemudian tidak
akan mendapat kesempatan beribadah haji, zakat, sedekah dan amal-amal saleh
lainnya. Kemiskinan mudah menjadikan orang kepada kufur,berada dekat pintu
neraka.)
Sebuah
nasehat dari Khalifah Umar bin Khatab; "Pada suatu masa dimana umat muslim sudah meninggalkan
usaha berniaga,berdagang,pengusaha dan Industri,sebagai mata pencariannya, maka
umat muslim yang jutaan jumlahnya, hidupnya akan banyak tergantung kepada umat
lainnya, akirnya menjadi umat lemah, umat yang selalu tergantung , umat yang
mudah di porak perandakan oleh kekuatan lain"
Fenomena
ini sangat ditegaskan dalam al-qur’an dan hadits.
y7Ï9ºs
$yJÎ/
ôMtB£s% öNä3Ï÷r&
¨br&ur ©!$# }§øs9 5QxsàÎ/ ÏÎ7yèù=Ïj9 ÇÊÑËÈ
182.
(azab) yang demikian itu(kemiskinan) adalah disebabkan perbuatan tanganmu
sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak Menganiaya hamba-hamba-Nya.
Dari Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: كانالفقر ان يكونكفرا
“Hampir-hampir kefakiran (kemiskinan) itu
menjadi kekafiran”
Dari
rentetan penjelasan diatas, maka penulis berinisiatif untuk memunculkan
gebrakan baru dengan merangkul masyarakat dan memajukan ekonomi masyarakat
untuk memutar uang yang ada dengan “sholat berjamaah”. Artinya disini, kita
mengadakan sebuah acara seperti arisan bagi jama’ah sholat magrib. Kita
berharap dengan arisan ini uang yang terkumpul bisa digunakan untuk hal-hal
yang produktif, karena selain arisan kita juga adakan uang kas yang
mekanismenya setiap yang dapat jatah uang arisan menyerahkan uangnya sebesar 5%
untuk uang kas. Yang mana uang hasil dari terkumpulnya uang kas ini dgunakan
untuk biaya menggali dan mengembangkan potensi dan kreatifitas para jama’ah
melalui berbagai pelatihan dan pendidikan baik tentang ekonomi, agama dan
psikologi. sehingga diharapkan bisa membentuk jama’ah yang mandiri, kreatif,
inovatif serta berakhlak.
Kegiatan
ini dilaksanakan satu minggu sekali setiap selesei melaksanakan sholat jama’ah
maghrib di masjid. Jadi masjid akan terasa manfaatnya dan berfungsi lebih dari
yang biasanya. Dimasjid juga diadakan kegiatan rutin pengajian pada waktu ini
dengan tema yang tentunya sesuai dengan kondisi masyarakat.
Jadi tidak
semata-mata untuk melaksanakan kegiatan ekonomi (arisan, dkk), tetapi juga
beribadah kepada allah. Tidak hanya memikirkan harta semata tetai juaga
mendapat siraman horani di tempat yang tepat (masjid).
Dengan
kegiatan semacam ini diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal agama lewat
pengajian-pengajian dan bisa membantu meratakan harta lewat kegiatan arisan dan
tabungan.
Sampai sini
dulu yaa ukhti wa akhi,,next time sambung lagi J
By: Laila Nadzifa
0 komentar:
Posting Komentar