Usia 7 tahun termasuk usia yang begitu muda bagi
para orang tua bahkan disaat usia tersebut anak masih manja-manjanya sama orang
tua. Tapi, disini seorang anak tidak seperti halnya anak pada umumnya. Sebut saja
namanya Ima. Ima adalah seorang anak yang hidupnya mulai dari kecil penuh
dengan kemandirian bahkan disaat orang tua teman-temannya mengantar ke sekolah
,ima hanya berangkat sendiri tanpa diantar orang tuanya. Ima hanya berdiam
saja, dan hanya bisa memandang wajah para orang tua temannya. Disini ima merasa
sedih, hanya bisa merenung ,sebab orang tuanya tidak bisa mengantar ima ke
sekolah. Karena sang ayah harus pergi ke kantor dan ibu harus menyelesaikan
pekerjaan rumahnya. Tapi ima bersabar dan berdoa semoga ini yang terbaik buat
ima dan orang tuanya. Di sela- sela kesibukan belajar, ima menghabuskan
waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya. Ia merasa kalau teman itu bisa
menghilangkan kejenuhannya.
Enam tahun kemudian, ima sudah menginjak kelas
enam SD. Dia sudah mulai dewasa dalam menyikapi berbagai hal. Dia mulai
aktivitasnya dengan teman sebayanya dan ditemani dengan hangatnya canda tawa
bersama teman-temannya. Belajar …bermain..kata kata itulah yang sering
dikatakan oleh ima dan teman-temannya. Namun sekarang, waktunya untuk belajar ,belajar
dan belajar tanpa banyak bermain. Soalnya ima sebentar lagi akan menghadapi
ujian nasional yang biasa di laksanakan di sekolah-sekolah secara serentak. Dukungan
dan do’a selalu dipanjatkan. Hal itulah yang membuat ima tetap bersemangat
dalam menjalani hidupnya. Setelah selesai ujian pasti yang ditunggu hal sacral yaitu
wisuda. Yang biasanya rame akan penttas seni, naik panggung, foto-foto bersama
teman memakai toga. Dan bersama orang tua. Tapi semua itu hanya mimpi belaka
yang diidam-idamkan oleh ima karena dihari wisudanya Ima orang tua ima tidak bisa menghadiri wisudanya Ima. Ima hanya bisa Meneteskan air mata dihari wisudanya tanpa disandingi kedua orang tuanya.
Jadilah anak yang tetap sabar dan menerima semua kenyataan walau pahit mungkin allah sudah merencanakan yang terbaik buat kita. sabar adalah kunci keberhasilan. banggakan kedua orang tua kalian walau sedikit waktu yang mereka berikan untuk kalian.
sekian yang bisa penulis ceritakan kurang dan lebihnya mohon maaf.. :)
Nur Alfiyatul Hikmah - santri darun nun
Nur Alfiyatul Hikmah - santri darun nun
0 komentar:
Posting Komentar