Pernahkan anda mendengar
ungkapan “oh tuhaan, hari ini aku sial sekali!”
Bayangkan, apa
raut wajah yang terpancar dari orang yang mengucapkannya?
Wajah melas, mata
berkaca-kaca, badan lesu lemah, bibir pecah-pecah…(yang ini kondisional hehe)
Nah, itu pun
terjadi pada diri saya hari ini. Beneran.
Gini ceritanya, hari
ini jadwalku untuk memasak. Setelah mengaji bersama ust toriq langsung kupacu
sepeda motorku (ups, milik yulia*). Aku memilih sayuran seenaknya, kebetulan
hari ini aku harus masak sendiri karena nadzifah sang master chef sedang
pulang, maka jadilah diriku si fitri yang harus memasak sendirian, aku nggak
yakin ini bisa jadi makanan enak tapi yakin kalau masakanku bakal laris. Caranya?
Buat dikit aja biar pada berebut kekeke.
Sudah sampai
pondok, ternyata adaa saja yang kurang kubeli. Sangat sering terjadi dan begitu
juga hari iini, lupa beli kecap. Segera aku larikan motor ke penjual sayur. Sungguh
“sial” kata orang2
Di dapur aku
mulai meracik ini itu, satu hal yang bikin puyeng, magic com yang kabelnya
rusak. Aku harus memasak secara manual. Aku masak sangat banyak, batinku agar
nanti tak perlu masak lagi.tapi, kaget banget pas tahu “dandangnya” tidak ada. Aku
cari di penjuru ruangan dan hasilnya nol. Yah mungkin kecoa iseng yang
membawanya. Nah Bagaimana bisa finishing memasak nasi jika begini. Akhirnya dengan
sedikit kesal kuambil rise cooker baru
milik mbak amanah, yang bikin gemes ini ukuran mininya, sedangkan aku memasang
begitu banyak. Jawabannya, aku harus memasaknya 3 ronde. Wuuiih capeknya. Sambil
menyelesaikan kering tempe dan sayur kangkung kecap akhirnya matang juga nasi
tersebut*dengan penuh perjuangan karena tombol rise cooker yang nggak
bersahabat.
Kulihat jam,
masih pukul 8.10, dengan santai aku memutuskan pergi ke bank dan membeli beras.
Sampai rumah tanpa melihat jam aku putuskan untuk meneruskan mencuci baju dan
menjemurnya, seperti biasa ketika mencuci harus diiringi dengan lagu*yah keluar
dari suaraku sendiri hehe. Baru kusadari setelah semua selesai, bahwa hari ini
aku ada kuliah jam 9. 50. Sedikit terburu-buru aku turun dan melihat jam di HP
mbak ninis. OOOh tidaak jam 9.45, artinya lima menit lagi kuliahku sudah
dimulai. Akhirnya aku mandi kisaran 10 detik*atau bisa disebut wudhu. Haha. Segera
aku berdandan asal-asalan, tidak sampai 5 menit semua selesai. Kuambil tas dan
kunci motor. Aduuh lupa hari ini ada yang harus di print sebagai tugas. Aku segera
keluarkan motor, memacunya dengan sangat kencang.
To be continued J
Tak perduli
dengan genangan air bekas hujan pagi ini, aku meluncur ke tempat percetakan. Setelah
kufikir lebih parah jika aku datang telat tanpa membawa hasil tugasku. Ciiiit rem
motor sampai berbunyi, kuparkir asal saja, laru lari secepatnya ke percetakan belakang
kampus. Aku berhenti, tersenyum bibirku melihat ddua teman kelasku yang juga
berada di situ dengan santai aku menyapa mereka, pura-pura taka da yang
terjadi. Aku segera print tugasku “financial report” setelah bingung karena
lupa belum mempelajari bab akhir akhirnya aku print sesuai filling saja, tak
mungkin ratusan lembar ku print semua. Belum selesai tercetak, teman-temanku telah
sukses meninggalkanku. Yaaaahh harus cepat-cepat, kulihat jam sudah jam 10.10
oh tidaaakk… aku berlari tidak mengurus mbak-mbak penjaga yang sibuk bicara kembaliannya
diambil kapan”. Okelah terserah. Aku ambil tas dan oh NOOOOO,, ternyata aku
tidak sadar bahwa tadi yang kupakai bukanlah sepatu melainkan sandal jepit :D
sekali lagi SANDAL JEPIT. OMG Fitriiiiiiiiiiiiiiii
Putus asa sudah
ingin rasanya kembali ke pondok saja, namun hatiku melarang. Akhirnya tak
berselang lama ada teman yang menyapaku, tanpa banyak cingcong kurampas
sepatunya, hehe kutukar dengan sandalku. Akuserahkan semua pada Allah kalaupun
aku harus dihukum atau disuruh kembali pulang, tapi hatiku memohon untuk dimudahkan.
Aku melaju kencang berlarian masuk kelas. Dan ternyata.. dosenku menyambut dengan
senyuman tulus dan mempersilahkanku masuk dengan ramah. Allah.. segitu mudahnya
dilunakkan hati dosenku. Aku duduk mengikuti pelajaran.
Selesai pelajaran
kuingat lagi kejadian ini. Apakah ini yang disebut siaal?? Tadinya mungkin aku
harus jadi orang ber Wajah melas, mata berkaca-kaca, badan lesu lemah, bibir
pecah-pecah… hehe, tapi ternyata semuanya terasa lucu pada akhirnya. Selesai kuliah
Aku keluar kelas, kulihat matahari yang sangat cerah awan-awan yang sangat
indah. Kusempatkan diri untuk berbisik. Selamat pagi, sial :D hari ini sangat
lucu. Sambil aku tertawa sendiri.
Dyah Ayu Fitriana,
Smiling-Indonesia
At Bukit Cemara Tidar
Pondok Pesantren Darun Nun Karangbesuki Sukun Malang
Pondok Pesantren Darun Nun Karangbesuki Sukun Malang
0 komentar:
Posting Komentar