Dalam tulisan ini, penulis ingin berbagi pengalaman menariknya saat
mengunjungi tempat wisata kawah ijen untuk memandu para wisatawan…
Kawah ijen merupakan tempat pertama yang di kunjungi oleh penulis
untuk memandu para wisatawan dari belanda dan ukraina. Kawah Ijen ini ternyata merupakan
pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik
belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Kawah yang
berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang
berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki
derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat
kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.(eastjava, 2015).
Untuk menikmati indahnya panorama kawah Ijen penulis dan para
wisatawan harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dimulai dari kota
Probolinggo hingga Banyuwangi. Disepanjang perjalanan, banyak sekali panorama
alam yang ditawarkan, sehingga kami bisa menikmati kealamian dari panorama alam
tersebut seperti jejeran hutan-hutan dan pantai disamping kiri-kanan jalan yang
dilewati. Untuk menikmati kawah Ijen, kami harus menginap satu malam di sekitar
kawasan kawah Ijen, dan kami memilih Catemor Homestay sebagai tempat
penginapan. Tempat penginapan ini sangat menarik karena beberapa hal
diantaranya; bangunan ini sudah ada sejak zaman penjajahan belanda, terletak
didaerah pegunungan yang masih sangat asri, terdapat pabrik kopi, dan ada pula
wisata air terjun di sekitar homestay ini. Hal tersebut menjadi alasan
mengapa penginapan ini selalu ramai oleh para wisatawan baik lokal, non lokal
maupun wisatawan asing pada masa liburan seperti hari sabtu dan minggu.
Untuk menuju tempat wisata kawah Ijen, kami harus mendaki gunung
Ijen yang luar biasa tinggi, terjal dan pastinya menantang adrenalin. Karena
disisi kanan-kiri jalan pegunungan merupakan jurang yang amat dalam dan curam,
sehingga mengharuskan kami untuk berhati-hati demi keselamatan. Pendakian yang
begitu ekstrim selama perjalanan lenyap seketika saat menyaksikan indahnya
pesona kawah Ijen berwarna hijau kebiruan yang ditambah dengan cahaya matahari
yang terpantul ke kawah, sebuah mahakarya spektakuler dari sang Maha Perkasa.
Tidak hanya terkenal dengan kawahnya, kawah Ijen juga menyajikan
berbagai keindahan alam di dalamnya seperti fenomena blue fire atau api
biru yang mana muncul di tengah-tengah penambangan sulfur dan itu hanya bisa
dilihat pada malam hari hingga menjelang dini hari.
Tidak hanya itu, adanya
para penambang belerang tradisional di kawasan kawah menjadikan para wisatawan
tertarik untuk datang, karena para
penambang tersebut berani menggali belerang di sekitar danau yang dikelilingi
asap dengan menggunakan alat yang sangat sederhana seperti tongkat besi,
keranjang, dan penerang seadanya. Para penambang belerang ini mengambil
belerang dari dasar kawah, disini asap
cukup tebal, namun dengan menggunakan penutup hidung sekadarnya mereka
tetap mencari lelehan belerang. Lelehan belerang ini didapat dari pipa yang menuju
sumber gas vulkanik yang mengandung sulfur.
Gas ini dialirkan melaui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan
belerang berwara merah kemudian berubah menjadi warna kuning setelah membeku.
Begitu menarik dan indahnya pesona kawah Ijen ini, para wisatawan yang
penulis pandu sangat kagum dan menghargai keindahan alam kawah Ijen Indonesia.
Banyak ilmu dan pengalaman baru yang diperoleh penulis dari mereka yaitu
pentingnya untuk menjaga, bangga dan mengakui akan indahnya pesona alam Indonesia.
Ainur Riza/Pondok Pesantren Darun Nun
Ainur Riza/Pondok Pesantren Darun Nun
0 komentar:
Posting Komentar