By : M Khusni Mubarok
Tiang
yang kuat pasti didasari oleh pondasi yang kokoh, tanpa pondsi yang kokoh tiang-tiang
tidak akan bisa berdiri dengan tegap. Tiang inilah yang nantinya menopang
bangunan yang ada di atasnya. Walau bangunnanya sampai tumpuk ( tingkat )
banyak sekalipun, jika ditopang oleh tiang yang kokoh maka akan kuatlah
bangunannya.
Bangunan yang
megah pasti didasari pondasi yang kokoh, bahka super kokoh. Tidak ada bangunan
yang bisa berdiri dengan indah nan megah tanpa ada pondasi yang menopangnya. Pembuatan
pondasi pun adalah langkah pertama dalam mendirikan bangunan, setelah pondasi
tertancap dengan kuat, maka bisa dilanjutkan membangun bangunan diatasnya. Lama
pembuatan pondasi pun memakan waktu yang sangat lama, bahkan kadang lebih lama
dari bangunan di atasnya, makanya sering kita melihat “kok lama banget membuat pondasinya, tapi jika sudah selesei kok cepet
banget bangunan di atasnya”.
Salah satu
keajaiban dunia yakni menara pisa di itali, pasti di bawah menara yang menawan
tersebut ada pondasi yang menopang menara di atasnya. Walau sebenarnya pondasi
menara tersebut sudah kurang sempurna mulai awal pembuatan, tapi Walau demikian
menara tersebut masih bisa berdiri ( tidak roboh ).
Kehibupan
kita pun sebenarnya ada pondasinya, tapi hanya segelintir manusia yang
menyadarinya, akibatnya banyak yang tidak berusaha membangun pondasi kehidupanya.
Orang yang memahami konsep ini, mereka akan berusaha membangun pondasi
hidupnya.
Lalu,
apa sebenarnya pondasi atau tiang kehidupan
ini ???
Rasulullah
telah mengingatkan kita lewat hadistnya, bahwa sholat merupakan tiang agama. Ternyata
penafsiran hadist tersebut, sholat bukanya hanya tiang agama, tapi juga tiang
kehidupan, tiang kehidupan bagi seluruh umat muslimin di dunia ini, tanpa
terkecuali. Dengan menjaga sholat maka sama saja menjaga tiang kehidupanya.
Sering
kali kita temukan, orang muslin di sekitar kita, menomor duakan sholat, atau
bahkan melupaka sholat. Anggapan mereka, bahwa tujuan utama hidup di dunia ini
adalah untuk bekerja. alhasil sholatnya yang melengkapi pekerjaannya, bukanya
pekerjaan yang melengkapi sholatnya. Sehingga sholat menjadi nomor sekian dalam
kehidupan sehari-seharinya, bankan sering menganggap remeh ibadah sholat. Bahkan
sampai melupakan sholat demi pekerjaan, Naudzubilllah min dzalik….
Seharusnya
pekerjaan yang mengikuti jadwal sholat, sehingga jika sudah waktunya sholat,
apapun kegiatanya harus segera ditinggalakan demi untuk melaksanakan sholat. Sehingga
sholatnya terta terjaga. Dan secara tidak langsung memperkuat pondasi ( tiang )
kehidupanya juga.
Maka
marilah kita ubah mind set kita, pekerjaan yang harus melengkapi sholat kita,
bukanya sholat yang melengkapi pekerjaan kita.
0 komentar:
Posting Komentar