1.
Manusia yang mengira hidup ini selalu mulus
Hal yang mustahil dalam kehidupan ini jika tidak
menghadapi liku-liku kehidupan. Bahkan beberapa orang berpendapat hidup tidak
akan menjadi indah dan akan menjadi membosankan jika tanpa adanya rintangan,
cobaan, tantangan, gangguan, hambatan, ancaman, cacian atau bahkan penderitaan.
Tak ada seorangpun bisa tumbuh dan menjadi dewasa tanpa
melalui jasa masalah. Untuk menjadi dewasa tidak bisa hanya hasil dari harapan,
tetapi hasil dari proses bentukan. Bahkan Allah telah “meminjam” seseorang
untuk menyakiti orang lain dalam membentuk kedewasaan kita dan sebaliknya, kita
mungkin juga “dipinjam” unuk membentuk kedewasaan orang lain.
Jadi tidak mungkin dalam hidup ini selalu mulus tanpa
menghadapi masalah, karena sebuah masalah itulah yang nantinya akan membuat
diri kita menjadi lebih berkembang, dewasa, dan lebih bijaksana dalam
menghadapi hidup.
2.
Manusia yang mengira dia akan selalu menghadapi peristiwa
yang diinginkan
Tidak semua peristiwa dalam hidup ini kita inginkan,
kadang muncul juga peristiwa yang tidak kita harapkan. Misal kecil saja kita
ingin makan karena sedang lapar, eh ternyata tidak ada makanan yang bisa
dimakan, pasti dalam hati kita merasa jengkel, sebel, pengen marah dsb. Oleh karena itu kita harus siap dan sabar
untuk menghadapi hal yang tidak kita inginkan meskipun hal sekecil apapun itu.
3.
Manusia yang mengira dia akan selalu dicintai orang lain
Sungguh sombong orang yang mengira dirinya akan selalu dicintai
semua orang. Karena tidak semua orang akan bisa sesuai dengan orang yang lain,
lain ladang lain pula ikannya.Orang yang mengira dirinya akan selalu dicintai
orang lain maka secara eksplisit dia merasa dirinya yang terbaik, karena semua
orang mencintainya.
Oleh karena itu tidak bisa diperkirakan semua orang akan
mencintai kita, tapi mungkin kita bisa berlaku agar semua orang bisa mencintai
kita walaupun mungkin pasti ada yang tidak mencintai kita. Entah tidak
mencintai kita dari kekurangan ataupun kelebihan kita, yang terpenting kita
telah berusaha untuk membuat orang lain bisa mencintai kita.
4.
Manusia yang terlalu mencintai sesuatu benda atau manusia
lain
Tak ada yang abadi di dunia ini. Manusia, binatang,
maupun benda semuanya akan hancur. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat
Al-Isra’ ayat 29:
Dan
janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
Maksudnya janganlah kamu terlalu kikir dan jangan pula
terlalu pemurah. Intinya, dalam apapun janganlah kita terlalu berlebihan.
Apalagi dalam mencintai, tidak diragukan jika terlalu mencintai akan
menyebabkan penderitaan, mengapa? Karena dengan terlalu mencintai lalu
kehilangan maka akan semakin besar pula rasa kehilangannya.
5.
Manusia yang tidak bergantung pada Allah
Sudah jelas bahwa orang yang tidak bergantung pada Allah
hidupnya akan menderita, mengapa? Karena Rosulullah juga pernah bersabda kita
boleh tidak bergantung pada Allah apabila melakukannya:
1)
Ditempat yang tidak dilihat Allah.
2)
Ditempat yang bukan buminya Allah.
3)
Tidak menggunakan rezeki dari Allah.
Oleh karena itu, apakah kita bisa tidak tergantung pada
Allah? Kalau seandainya bisa melakukan dengan syarat sebagaimana disebutkan
Rosulullah di atas maka silahkan tidak bergantung pada Allah. Dan sekali lagi
dengan semua syarat di atas tanpa ketinggalan satupun.
0 komentar:
Posting Komentar