Pagi yang indah,semoga terus mengalir
menjadi hari yang lebih baik,bertambah kebaikan dalam setiap langkah
kita,bertambah syukur dan sabar dalam hati kita sehingga tak ada lagi yang
membuat kita galau dalam hidup ini jika Allah selalu di hati.Rasulallah pernah
bersabda,berdermalah kamu walaupun dengan sekecil apapun,dalam riwayat
disebutkan walau hanya dengan sebiji kurma.Bahwa sanya kedermawanan yang sedikit lebih baik dari
kejahilan.Walaupun mungkin kita tak punya ilmu yang banyak untuk diberikan atau
harta yang banyak untuk diberikan maka berikanlah apa yang menjadi kemampuan
kita.Karena sungguh sebuah kedermawanan akan mengubah hati yang awalnya seorang
musuh menjadi kekasih.
Diceritakan dalam sebuah hikayat kitab
Usfuriyah yang setiap senin pagi,Ustadzina Al Mukarrom H,Thoriquddin,Lc.M.Hi
senantiasa dengan sabar dan ketulusan menyampaikan isi dari kitab
tersebut.Suatu hari Rasulallah berkata kepada sahabatnya yang akan berangkat
pergi ke sebuah Negara untuk berdakwah,kemudian Rasulallah berpesan kepada
sahabat untuk menyampaikan salam beliau kepada seorang Majusi yang akan masuk
syurga.Para sahabat tentunya sangat heran, siapakah gerangan orang yang sudah
dijamin masuk syurga tersebut?sedangkan dia adalah seorang Majusi.Namun, para sahabat
dengan takdzim hanya mengiyakan dan akan menyampaikan ke orang tersebut.
Selama dalam perjalanan,para sahabat
terus bertanya,seperti apakah orang ini sehingga Rasulallah member salam
kepadanya.Akhirnya setelah beberapa hari dalam perjalanan, bertemulah para
sahabat dengan orang Majusi ini.Kemudian mereka saling bertanya ,apakah benar
ini yang dimaksud oleh Rasulallah.Karena sungguh tidak mencerminkan orang yang
alim ulama’. Beberapa pertanyaan para sahabat itu diijawab baik olehnya,dan
semua jawabannya itu merupakan perbuatan yang dilarang Allah,diantara
perbuatannya itu adalah dia memiliki anak gadis yang sangat cantik,akan tetapi
dia menikahkan anaknya yang cantik itu dengan dirinya sendiri. Kemudian para
sahabat bertanya lagi kebaikan apa yang pernah ia lakukan. Barulah yang
terakhir ini dia menjawab bahwa suatu hari ia memberikan lampu kepada seorang
janda muslimah yang punya anak banyak anak. Janda ini ternyata hendak bermaksud
untuk meminta sesuatu yang bisa di makan oleh anak-anaknya, tapi dia begitu
malu kepada Allah. Ibu ini begitu malu jika harus meminta kepada selain
Allah.akhirnya ia hanya ingin meminta api untuk menyalakan obornya. Orang
Majusi ini dengan ikhlas memberikan apinya,padahal ketika itu dia sedang
menggauli putrinya itu,dan Ibu janda ini datang beberapa kali kepadanya, dan
tidak merasa marah atau terganggu sedikitpun.
Mendengar cerita itu para sahabat
kemudian terharu karena keikhlasan orang Majusi ini dalam berderma dan sungguh
takjub kepada Ibu Janda ini karena begitu menjaga dirinya ,dari memohon apapun
kecuali pada Allah.
Subahnallah….adakah
kita pernah malu meminta pada manusia.Kita terlalu banyak berharap pada manusia
sehingga seakan-akan lupa bahwasanya semua itu adalah pemberian Allah. Lalu
mengapa kita tidak meminta padaNya?
Ampunkan
kami Ya Robb..Kami begitu lemah tanpaMu.
By: Izzati Ruba’ie
0 komentar:
Posting Komentar